Go to:
Gentoo Home
Documentation
Forums
Lists
Bugs
Planet
Store
Wiki
Get Gentoo!
Gentoo's Bugzilla – Attachment 92094 Details for
Bug 140898
[id] Handbook Translation Update
Home
|
New
–
[Ex]
|
Browse
|
Search
|
Privacy Policy
|
[?]
|
Reports
|
Requests
|
Help
|
New Account
|
Log In
[x]
|
Forgot Password
Login:
[x]
/doc/id/handbook/hb-install-x86-disk.xml
hb-install-x86-disk.xml (text/plain), 21.08 KB, created by
Dzikri Aziz
on 2006-07-18 04:28:11 UTC
(
hide
)
Description:
/doc/id/handbook/hb-install-x86-disk.xml
Filename:
MIME Type:
Creator:
Dzikri Aziz
Created:
2006-07-18 04:28:11 UTC
Size:
21.08 KB
patch
obsolete
><?xml version='1.0' encoding='UTF-8'?> ><!DOCTYPE sections SYSTEM "/dtd/book.dtd"> > ><!-- The content of this document is licensed under the CC-BY-SA license --> ><!-- See http://creativecommons.org/licenses/by-sa/2.5 --> > ><!-- $Header: /var/www/www.gentoo.org/raw_cvs/gentoo/xml/htdocs/doc/en/handbook/hb-install-x86-disk.xml,v 1.25 2006/01/01 18:33:57 rane Exp $ --> > ><sections> > ><version>2.5</version> ><date>2006-01-01</date> > ><section> ><title>Pengenalan ke Block Device</title> ><subsection> ><title>Block Device</title> ><body> > ><p> >Kita akan melihat lebih dalam tentang aspek disk di Gentoo Linux >dan linux pada umumnya, termasuk filesystem Linux, partisi dan block device. >Lalu, setelah anda mulai mengenal disk dan filesystem luar dan dalam, anda >akan dipandu dalam proses set up partisi dan filesystem untuk instalasi >Gentoo Linux anda. ></p> > ><p> >Pertama-tama, kami akan memperkenalkan <e>block device</e>. Block device yang >paling dikenal mungkin adalah device yang menunjukkan drive IDE pertama anda >di sistem Linux, bernama <path>/dev/hda</path>. Jika sistem anda menggunakan >drive SCSI atau SATA, maka drive pertama anda akan bernama ><path>/dev/sda</path>. ></p> > ><p> >Block device di atas menunjukkan sebuah interface abstrak ke disk. >Program-program dapat menggunakan block device tersebut untuk berinteraksi >dengan disk anda tanpa perlu khawatir apakah drive anda adalah IDE, SCSI, >atau yang lain. Program-program dapat dengan mudah menuliskan data ke disk >sebagai susunan blok-blok 512 byte yang dapat diakses secara acak. ></p> > ></body> ></subsection> ><subsection> ><title>Partisi</title> ><body> > ><p> >Walaupun secara teori anda dapat menggunakan seluruh disk anda untuk >sistem Linux anda, hal ini hampir tidak pernah diterapkan. Tetapi, >block device disk anda dipisah-pisahkan lagi menjadi block device yang >lebih kecil, yang lebih mudah ditangani. Pada sistem x86, block >device kecil tersebut dikenal sebagai <e>partisi</e>. ></p> > ><p> >Partisi dapat dibagi menjadi tiga jenis: ><e>primary</e>, <e>extended</e>, dan <e>logical</e>. ></p> > ><p> >Partisi <e>primary</e> adalah sebuah partisi dimana informasinya tersimpan >di MBR (Master Boot Record). Karena MBR sangat kecil (512 byte), hanya empat >partisi primary yang dapat diciptakan (sebagai contoh, <path>/dev/hda1</path> >sampai <path>/dev/hda4</path>). ></p> > ><p> >Partisi <e>extended</e> adalah partisi primary spesial (artinya partisi >extended adalah salah satu dari empat partisi primary yang mungkin) yang >berisi lebih banyak partisi di dalamnya. Partisi tersebut pada awalnya >tidak ada, tetapi karena empat partisi dianggap sangat sedikit, maka >partisi extended diciptakan untuk menambahkan skema partisi tanpa >kehilangan kompatibilitas terhadap skema yang lama. ></p> > ><p> >Partisi <e>logical</e> adalah partisi di dalam partisi extended. Informasi >partisi tersebut tidak tersimpan di MBR, tetapi didefenisikan di dalam partisi >extended. ></p> > ></body> ></subsection> ><subsection> ><title>Advanced Storage</title> ><body> > ><p> >CD Instalasi x86 menyediakan dukungan untuk EVMS dan LVM2. EVMS dan LVM2 >meningkatkan fleksibilitas pada saat setup partisi anda. Selama proses >instalasi, kami akan memfokuskan pada partisi "biasa", tetapi bagus juga untuk >mengetahui bahwa EVMS dan LVM2 juga didukung. ></p> > ></body> ></subsection> ></section> ><section> ><title>Merancang sebuah Skema Partisi</title> ><subsection> ><title>Skema Partisi Default</title> ><body> > ><p> >Jika anda tidak tertarik untuk merancang sebuah skema partisi anda sendiri >bagi sistem anda, anda dapat menggunakan skema partisi yang kami >gunakan di seluruh buku ini: ></p> > ><table> ><tr> > <th>Partisi</th> > <th>Filesystem</th> > <th>Besar</th> > <th>Penjelasan</th> ></tr> ><tr> > <ti><path>/dev/hda1</path></ti> > <ti>ext2</ti> > <ti>32M</ti> > <ti>Partisi boot</ti> ></tr> ><tr> > <ti><path>/dev/hda2</path></ti> > <ti>(swap)</ti> > <ti>512M</ti> > <ti>Partisi swap</ti> ></tr> ><tr> > <ti><path>/dev/hda3</path></ti> > <ti>ext3</ti> > <ti>Sisa dari disk</ti> > <ti>Partisi root</ti> ></tr> ></table> > ><p> >Jika anda tertarik untuk mengetahui seberapa besar sebuah partisi harusnya, >atau tentang berapa banyak partisi yang anda perlukan, baca terus seksi >selanjutnya. Jika tidak, lanjutkan dengan proses mem-partisi disk anda, dengan >membaca <uri link="#fdisk">Menggunakan fdisk untuk mem-partisi disk anda</uri>: ></p> > ></body> ></subsection> ><subsection> ><title>Berapa Banyak dan Berapa Besar?</title> ><body> > ><p> >Jumlah partisi sangat tergantung ke lingkungan anda. Sebagai contoh, jika >anda memiliki banyak pengguna (user), anda mungkin sekali ingin menciptakan >partisi <path>/home</path> yang terpisah untuk meningkatkan keamanan dan >proses backup semakin mudah. Jika anda menginstal Gentoo sebagai server mail, >partisi <path>/var</path> anda sebaiknya dipisahkan karena mail-mail anda >disimpan di partisi <path>/var</path>. Pilihan filesystem yang tepat juga >dapat meningkatkan performa. Server-server game sebaiknya memiliki partisi ><path>/opt</path> yang terpisah karena kebanyakan server game diinstal di >partisi tersebut. Alasan utamanya juga sama dengan partisi <path>/home</path>: >keamanan dan backup. Anda pasti ingin menjaga <path>/usr</path> agar tetap >luas: bukan hanya karena partisi ini menampung hampir semua aplikasi, tapi >pohon Portage saja memerlukan space 500MB, belum termasuk berbagai macam >paket source yang disimpan di dalamnya. ></p> > ><p> >Seperti yang anda lihat, jumlah partisi sangat tergantung kepada tujuan >anda. Partisi-partisi yang terpisah memiliki beberapa keuntungan: ></p> > ><ul> ><li> > Anda dapat memilih filesystem yang paling tepat untuk setiap partisi ></li> ><li> > Seluruh sistem anda tidak akan kehabisan space jika sebuah aplikasi > secara terus-menerus menulis file-file ke sebuah partisi. ></li> ><li> > Waktu untuk memeriksa filesystem lebih cepat, karena beberapa pemeriksaan > dapat dijalankan secara bersamaan (walaupun keuntungan ini lebih dirasakan > oleh multi-disk daripada multi-partisi) ></li> ><li> > Keamanan dapat ditingkatkan dengan me-mount beberapa partisi read-only, > nosuid (setuid bit diabaikan), noexec (executable bit diabaikan), dll. ></li> ></ul> > ><p> >Walaupun begitu, multi-partisi memiliki satu kelemahan utama: jika tidak >dikonfigurasi dengan benar, anda akan berakhir dengan sistem yang memiliki >banyak space di satu partisi dan kekurangan space di partisi yang lain. Untuk >sistem SCSI dan SATA, terdapat batas partisi sebanyak 15. ></p> > ><p> >Di bawah ini adalah contoh tabel partisi disk 20 Gb, yang digunakan >pada laptop (berisi webserver, mailserver, gnome, ...): ></p> > ><pre caption="Contoh Penggunaan Filesystem"> >$ <i>df -h</i> >Filesystem Type Size Used Avail Use% Mounted on >/dev/hda5 ext3 509M 132M 351M 28% / >/dev/hda2 ext3 5.0G 3.0G 1.8G 63% /home >/dev/hda7 ext3 7.9G 6.2G 1.3G 83% /usr >/dev/hda8 ext3 1011M 483M 477M 51% /opt >/dev/hda9 ext3 2.0G 607M 1.3G 32% /var >/dev/hda1 ext2 51M 17M 31M 36% /boot >/dev/hda6 swap 516M 12M 504M 2% <not mounted> ><comment>(Sisa disk yang tidak terpartisi untuk penggunaan masa datang: 2 Gb)</comment> ></pre> > ><p> >Partisi <path>/usr</path> hampir penuh (terpakai 83%) pada contoh di atas, >tetapi setelah seluruh software terinstal, partisi <path>/usr</path> tidak >akan berkembang banyak lagi. Untuk partisi <path>/var</path>, Kelihatannya >space yang dialokasikan terlalu banyak, ingatlah bahwa Portage secara default >menggunakan partisi ini untuk mengkompliasi semua program-program. Jika anda >ingin menjaga <path>/var</path> agar tetap memiliki ukuran yang cukup >beralasan, misalnya 1GB, anda perlu mengganti variabel <c>PORTAGE_TMPDIR</c> di ><path>/etc/make.conf</path> agar menunjuk ke sebuah pertisi yang memiliki ruang >kosong yang cukup untuk mengkompilasi paket-paket besar seperti OpenOffice. ></p> > ></body> ></subsection> ></section> ><section id="fdisk"> ><title>Menggunakan fdisk untuk mem-partisi disk anda</title> ><subsection> ><body> > ><p> >Bagian berikut ini menjelaskan tentang cara menciptakan contoh tabel partisi >seperti yang dijabarkan sebelumnya, yaitu: ></p> > ><table> ><tr> > <th>Partisi</th> > <th>Penjelasan</th> ></tr> ><tr> > <ti><path>/dev/hda1</path></ti> > <ti>Partisi boot</ti> ></tr> ><tr> > <ti><path>/dev/hda2</path></ti> > <ti>Partisi swap</ti> ></tr> ><tr> > <ti><path>/dev/hda3</path></ti> > <ti>Partisi root</ti> ></tr> ></table> > ><p> >Gantilah tabel partisi anda sesuka anda. ></p> > ></body> ></subsection> ><subsection> ><title>Menampilkan Tabel Partisi Saat ini</title> ><body> > ><p> ><c>fdisk</c> merupakan utilitas yang populer dan bagus untuk memisahkan >disk anda menjadi beberapa partisi. Jalankan <c>fdisk</c> pada disk anda >(di contoh ini, kita menggunakan <path>/dev/hda</path>): ></p> > ><pre caption="Menjalankan fdisk"> ># <i>fdisk /dev/hda</i> ></pre> > ><p> >Setelah anda berada di dalam <c>fdisk</c>, anda akan menemui sebuah >prompt seperti berikut: ></p> > ><pre caption="prompt fdisk"> >Command (m for help): ></pre> > ><p> >Ketik <c>p</c> untuk menampilkan tabel partisi disk anda saat ini: ></p> > ><pre caption="Contoh tabel partisi"> >Command (m for help): <i>p</i> > >Disk /dev/hda: 240 heads, 63 sectors, 2184 cylinders >Units = cylinders of 15120 * 512 bytes > >Device Boot Start End Blocks Id System >/dev/hda1 1 14 105808+ 83 Linux >/dev/hda2 15 49 264600 82 Linux swap >/dev/hda3 50 70 158760 83 Linux >/dev/hda4 71 2184 15981840 5 Extended >/dev/hda5 71 209 1050808+ 83 Linux >/dev/hda6 210 348 1050808+ 83 Linux >/dev/hda7 349 626 2101648+ 83 Linux >/dev/hda8 627 904 2101648+ 83 Linux >/dev/hda9 905 2184 9676768+ 83 Linux > >Command (m for help): ></pre> > ><p> >Disk tersebut berisi tujuh partisi Linux (setiap partisi dengan System >tertulis sebagai "Linux") dan juga sebuah partisi swap (tertulis sebagai >"Linux swap"). ></p> > ></body> ></subsection> ><subsection> ><title>Menghapus Semua Partisi</title> ><body> > ><p> >Pertama, kita akan menghapus semua partisi yang telah ada dari disk. Ketik ><c>d</c> untuk menghapus sebuah partisi. Sebagai contoh, untuk menghapus >partisi <path>/dev/hda1</path>: ></p> > ><pre caption="Menghapus sebuah partisi"> >Command (m for help): <i>d</i> >Partition number (1-4): <i>1</i> ></pre> > ><p> >Partisi tersebut telah dijadwalkan untuk dihapus. Partisi tersebut tidak akan >lagi ditampilkan jika anda mengetik <c>p</c>, tetapi tidak akan juga dihapus >sebelum anda menyimpan perubahan anda. Jika anda melakukan kesalahan dan >ingin membatalkan tanpa menyimpan perubahan anda, segera ketik <c>q</c> >dan tekan Enter, partisi anda tidak akan dihapus. ></p> > ><p> >Sekarang, anggap anda benar-benar ingin menghapus seluruh partisi-partisi >anda, secara terus-menerus ketikkan <c>p</c> untuk menampilkan tabel >partisi lalu diikuti oleh <c>d</c> dan nomor partisi untuk menghapusnya. >Pada akhirnya, anda akan berakhir dengan sebuah tabel partisi kosong: ></p> > ><pre caption="Sebuah tabel partisi kosong"> >Disk /dev/hda: 30.0 GB, 30005821440 bytes >240 heads, 63 sectors/track, 3876 cylinders >Units = cylinders of 15120 * 512 = 7741440 bytes > >Device Boot Start End Blocks Id System > >Command (m for help): ></pre> > ><p> >Setelah tabel partisi di memory telah kosong, anda telah siap untuk >menciptakan partisi-partisi. Kita akan menggunakan skema partisi default >seperti yang dijabarkan sebelumnya. Tentu saja, jangan ikuti instruksi ini >secara persis jika anda tidak ingin menggunakan skema partisi yang sama! ></p> > ></body> ></subsection> ><subsection> ><title>Menciptakan Partisi Boot</title> ><body> > ><p> >Pertama-tama, kita akan menciptakan sebuah partisi boot kecil. Ketik <c>n</c> >untuk menciptakan sebuah partisi, lalu <c>p</c> untuk memilih partisi primary, >diikuti oleh <c>1</c> untuk memilih partisi primary pertama. Jika anda ditanya >silinder pertama, tekan Enter. Sewaktu ditanya silinder terakhir, ketik ><c>+32M</c> untuk menciptakan sebuah partisi sebesar 32 Mbyte: ></p> > ><pre caption="Menciptakan partisi boot"> >Command (m for help): <i>n</i> >Command action > e extended > p primary partition (1-4) ><i>p</i> >Partition number (1-4): <i>1</i> >First cylinder (1-3876, default 1): <comment>(Hit Enter)</comment> >Using default value 1 >Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (1-3876, default 3876): <i>+32M</i> ></pre> > ><p> >Sekarang, jika anda ketik <c>p</c>, anda akan melihat tabel partisi seperti >berikut: ></p> > ><pre caption="Partisi boot yang telah dibuat"> >Command (m for help): <i>p</i> > >Disk /dev/hda: 30.0 GB, 30005821440 bytes >240 heads, 63 sectors/track, 3876 cylinders >Units = cylinders of 15120 * 512 = 7741440 bytes > >Device Boot Start End Blocks Id System >/dev/hda1 1 14 105808+ 83 Linux ></pre> > ><p> >Kita perlu membuat partisi tersebut bootable. Ketik <c>a</c> untuk mengaktifkan >flag bootable pada partisi ini dan pilih <c>1</c>. Jika anda ketik <c>p</c> >lagi, anda akan menemui tanda <path>*</path> di kolom "Boot". ></p> > ></body> ></subsection> ><subsection> ><title>Menciptakan Partisi Swap</title> ><body> > ><p> >Sekarang marilah kita ciptakan partisi swap. Untuk melakukannya, ketik <c>n</c> >untuk menciptakan sebuah partisi baru, lalu <c>p</c> untuk memberitah fdisk >kalau anda menginginkan sebuah partisi primary. Lalu, ketik <c>2</c> untuk >menciptakan partisi primary kedua, yaitu <path>/dev/hda2</path>. Jika anda >ditanya silinder pertama, tekan Enter. Sewaktu ditanya silinder terakhir, ketik ><c>+512M</c> untuk menciptakan partisi sebesar 512MB. Setelah itu, ketik ><c>t</c> untuk mengeset tipe partisi, <c>2</c> untuk memilih partisi yang >baru anda ciptakan, lalu ketikkan <c>82</c> untuk mengeset tipe partisi >menjadi "Linux Swap". Setelah anda menyelesaikan langkah-langkah di atas, >anda akan menemui tabel partisi seperti ini jika anda mengetik <c>p</c>: ></p> > ><pre caption="Tabel partisi setelah partisi swap diciptakan"> >Command (m for help): <i>p</i> > >Disk /dev/hda: 30.0 GB, 30005821440 bytes >240 heads, 63 sectors/track, 3876 cylinders >Units = cylinders of 15120 * 512 = 7741440 bytes > >Device Boot Start End Blocks Id System >/dev/hda1 * 1 14 105808+ 83 Linux >/dev/hda2 15 81 506520 82 Linux swap ></pre> > ></body> ></subsection> ><subsection> ><title>Menciptakan Partisi Root</title> ><body> > ><p> >Terakhir, mari kita ciptakan partisi root. Ketik <c>n</c> untuk menciptakan >sebuah partisi baru, lalu <c>p</c> untuk memberitahu fdisk kalau anda >menginginkan sebuah partisi primary. Lalu, ketik <c>3</c> untuk menciptakan >partisi primary ketiga, yaitu <path>/dev/hda3</path>. Jika anda ditanya >silinder pertama, tekan Enter. Sewaktu ditanya silinder terakhir, tekan Enter, >untuk menciptakan sebuah partisi sebesar sisa disk anda. Setelah menyelesaikan >langkah-langkah di atas, anda akan menemui tabel partisi seperti di bawah ini >jika anda mengetik <c>p</c>: ></p> > ><pre caption="Tabel partisi setelah partisi root diciptakan"> >Command (m for help): <i>p</i> > >Disk /dev/hda: 30.0 GB, 30005821440 bytes >240 heads, 63 sectors/track, 3876 cylinders >Units = cylinders of 15120 * 512 = 7741440 bytes > >Device Boot Start End Blocks Id System >/dev/hda1 * 1 14 105808+ 83 Linux >/dev/hda2 15 81 506520 82 Linux swap >/dev/hda3 82 3876 28690200 83 Linux ></pre> > ></body> ></subsection> ><subsection> ><title>Menyimpan Tabel Partisi</title> ><body> > ><p> >Untuk menyimpan tabel partisi dan keluar dari <c>fdisk</c>, ketik <c>w</c>. ></p> > ><pre caption="Simpan dan keluar dari fdisk"> >Command (m for help): <i>w</i> ></pre> > ><p> >Sekarang setelah partisi-partisi anda tercipta, anda dapat melanjutkan ke ><uri link="#filesystems">Menciptakan Filesystem</uri>. ></p> > ></body> ></subsection> ></section> ><section id="filesystems"> ><title>Menciptakan Filesystem</title> ><subsection> ><title>Pendahuluan</title> ><body> > ><p> >Setelah semua partisi anda diciptakan, sekarang saatnya untuk menaruh >filesystem di partisi tersebut. Jika anda tidak perduli filesystem apa yang >ingin dipilih dan puas dengan apa yang kami gunakan di buku panduan ini, >lanjutkan ke <uri link="#filesystems-apply">Menciptakan Filesystem di sebuah >Partisi</uri>. Jika tidak, baca terus untuk mengetahui filesystem-filesystem >yang tersedia... ></p> > ></body> ></subsection> ><subsection> ><title>Filesystem?</title> ><body> > ><p> >Kernel Linux mendukung berbagai filesystem. Kami akan menjelaskan ext2, >ext3, ReiserFS, XFS dan JFS karena filesystem tersebut adalah yang paling >umum digunakan di sistem Linux. ></p> > ><p> ><b>ext2</b> adalah filesystem yang asli dan telah dicoba/dipakai tetapi tidak >memiliki journal metadata, yang berarti waktu yang diperlukan untuk memeriksa >filesystem ext2 kadang bisa sangat lama. Saat ini telah ada beberapa filesystem >journal generasi baru yang dapat diperiksa konsistensinya dengan cepat >dan karena itu lebih dipilih daripada partisi non-journal. Journal filesystem >menghindari waktu tunda sewaktu anda boot dari sistem dimana filesystem >anda kebetulan berada pada saat inkonsisten. ></p> > ><p> ><b>ext3</b> adalah filesystem ext2 versi journal, memiliki journal metadata >untuk pemulihan sistem yang cepat dan juga beberapa tambahan modus journal >seperti journal data terstruktur dan data penuh. ext3 adalah filesystem yang >sangat bagus dan dapat dihandalkan. Filesystem ini memiliki opsi "<e>hashed >b-tree indexing</e>" tambahan yang menghasilkan performa yang tinggi di >hampir semua situasi. Secara singkat, ext3 adalah filesystem yang handal. ></p> > ><p> ><b>ReiserFS</b> adalah filesystem berbasis B*-tree yang memiliki performa >keseluruhan yang bagus dan performanya melebihi ext2 dan ext3 pada saat >menangani file kecil (file yang besarnya kurang dari 4k), sering kali melebihi >dalam faktor 10x-15x. ReiserFS juga berskala sangat bagus dan memiliki journal >metadata. Setelah kernel 2.4.18+, ReiserFS telah mapan dan bagus >untuk pemakaian umum atau kasus khusus seperti pembuatan filesystem yang >besar, penggunaan file kecil yang banyak, file yang besar, dan directory yang >mengandung puluhan ribu file. ReiserFS adalah filesystem yang kami >rekomendasikan pada semua partisi non-boot. ></p> > ><p> ><b>XFS</b> adalah filesystem dengan journal metadata yang datang dengan >fungsi fungsi mapan dan teroptimasi untuk skalabilitas. Kami hanya >merekomendasikan anda menggunakan filesystem ini pada system Linux >dengan disk SCSI kelas atas dan/atau disk fibre serta power supply yang tidak >pernah terputus. Karena XFS meng-cache data yang lewat dengan agresif ke >dalam RAM, data-data mungkin hilang pada saat program yang tidak didisain >dengan benar (program-program yang tidak mengambil langkah yang aman >sewaktu menulis ke disk, dan ada beberapa program seperti itu) berjalan dan >sistem tiba-tiba mati. ></p> > ><p> ><b>JFS</b> adalah filesystem journal dengan performa tinggi dari IBM. >Filesystem ini baru-baru ini menjadi filesystem yang siap pakai, dan sampai >saat ini tidak banyak record tentang filesystem ini jadi kami tidak dapat >berkomentar apakah filesystem ini bagus atau tidak dalam hal stabilitas, dll. ></p> > ></body> ></subsection> ><subsection id="filesystems-apply"> ><title>Menciptakan Filesystem di sebuah Partisi</title> ><body> > ><p> >Untuk menciptakan filesystem di sebuah partisi, anda dapat menggunakan >beberapa utilitas yang tersedia untuk setiap filesystem: ></p> > ><table> ><tr> > <th>Filesystem</th> > <th>Perintah</th> ></tr> ><tr> > <ti>ext2</ti> > <ti><c>mke2fs</c></ti> ></tr> ><tr> > <ti>ext3</ti> > <ti><c>mke2fs -j</c></ti> ></tr> ><tr> > <ti>reiserfs</ti> > <ti><c>mkreiserfs</c></ti> ></tr> ><tr> > <ti>xfs</ti> > <ti><c>mkfs.xfs</c></ti> ></tr> ><tr> > <ti>jfs</ti> > <ti><c>mkfs.jfs</c></ti> ></tr> ></table> > ><p> >Sebagai contoh, untuk menciptakan filesystem ext2 di partisi boot >(<path>/dev/hda1</path> di contoh kita) dan ext3 di partisi root >(<path>/dev/hda3</path> di contoh kita), anda perlu menjalankan: ></p> > ><pre caption="Menciptakan filesystem di partisi"> ># <i>mke2fs /dev/hda1</i> ># <i>mke2fs -j /dev/hda3</i> ></pre> > ><p> >Sekarang ciptakan filesystem di seluruh partisi-partisi anda. ></p> > ></body> ></subsection> ><subsection> ><title>Mengaktifkan Partisi Swap</title> ><body> > ><p> ><c>mkswap</c> merupakan perintah untuk menciptakan partisi swap: ></p> > ><pre caption="Menciptakan partisi swap"> ># <i>mkswap /dev/hda2</i> ></pre> > ><p> >Untuk mengaktifkan partisi swap, gunakan <c>swapon</c>: ></p> > ><pre caption="Mengaktifkan partisi swap"> ># <i>swapon /dev/hda2</i> ></pre> > ><p> >Ciptakan dan aktifkan swap seperti contoh di atas. ></p> > ></body> ></subsection> ></section> ><section> ><title>Mount</title> ><body> > ><p> >Setelah partisi-partisi anda memiliki filesystemnya masing-masing, sekarang >saatnya untuk me-mount partisi-partisi tersebut. Gunakan perintah <c>mount</c>. >Ingat untuk menciptakan direktori-direktori mount yang diperlukan untuk setiap >partisi anda. Sebagai contoh, kita akan me-mount partisi root dan boot: ></p> > ><pre caption="Mount partisi"> ># <i>mount /dev/hda3 /mnt/gentoo</i> ># <i>mkdir /mnt/gentoo/boot</i> ># <i>mount /dev/hda1 /mnt/gentoo/boot</i> ></pre> > ><note> >Jika anda ingin <path>/tmp</path> anda diletakkan di partisi yang terpisah, >pastikan untuk mengubah permission-nya setelah proses mount: <c>chmod 1777 >/mnt/gentoo/tmp</c>. Hal ini juga berlaku untuk <path>/var/tmp</path>. ></note> > ><p> >Kita juga perlu me-mount filesystem proc (penghubung kernel virtual) di ><path>/proc</path>. Tetapi, pertama kita perlu menaruh file-file kita di >partisi. ></p> > ><p> >Lanjutkan ke <uri link="?part=1&chap=5">Menginstal File-file >Instalasi Gentoo</uri>. ></p> > ></body> ></section> ></sections>
You cannot view the attachment while viewing its details because your browser does not support IFRAMEs.
View the attachment on a separate page
.
View Attachment As Raw
Actions:
View
Attachments on
bug 140898
:
92076
|
92077
|
92078
|
92079
|
92080
|
92081
|
92082
|
92083
|
92084
|
92085
|
92086
|
92087
|
92088
|
92089
|
92090
|
92091
|
92092
|
92093
| 92094 |
92095
|
92096
|
92097
|
92098
|
92099
|
92110
|
92111
|
92113
|
92114
|
92116
|
92117
|
92120
|
92121
|
92127
|
92128
|
92129
|
92130
|
92131
|
92132
|
92211
|
92212