--- id/handbook/hb-install-x86-bootloader.xml 2004-09-27 12:24:10.000000000 +0300 +++ hb-install-x86-bootloader.xml 2006-07-18 06:34:13.000000000 +0300 @@ -1,121 +1,218 @@ - + - + + +2.15 +2006-05-28 +
-Membuat Pilihan Anda +Menentukan Pilihan Anda Pendahuluan

Sekarang setelah kernel anda terkonfigurasi dan dikompilasi, serta file-file konfigurasi sistem yang penting telah diisi dengan benar, ini saatnya untuk menginstal sebuah program yang akan menjalankan kernel anda sewaktu anda menghidupkan komputer anda. Program tersebut adalah bootloader. -Untux arsitektur x86, Gentoo Linux menyediakan GRUB -dan LILO. Tetapi, sebelum kita menginstal salah satu -bootloader tersebut, kami akan menjelaskan cara mengkonfigurasi framebuffer -(tentu saja, jika anda menginginkannya). Dengan framebuffer, anda dapat -menjalankan baris perintah Linux dengan fitur grafis (yang terbatas) -(mis. menggunakan gambar bootsplash cantik yang disediakan Gentoo). +Untuk x86, gentoo menyediakan GRUB dan LILO. Tapi sebelum kita menginstal salah satu dari dua +bootloader ini, kami akan menunjukkan cara mengkonfigurasi framebuffer +(pastinya dengan anggapan anda ingin menggunakannya). Dengan framebuffer, anda +dapat menjalankan baris perintah Linux dengan fitur-fitur (terbatas), seperti +menggunakan gambar bootsplash yang disediakan Gentoo).

Opsional: Framebuffer + +

+Jika anda telah mengkonfigurasi kernel anda dengan dukungan framebuffer +(atau anda menggunakan konfigurasi kernel default genkernel), anda +dapat mengaktifkannya dengan menambahkan argumen vga dan/atau +statemen video ke file konfigurasi bootloader anda. +

+ +

+Pertama, anda harus tahu jenis device framebuffer apa yang sedang anda gunakan. +Jika anda menggunakan kernel Gentoo yang telah di-patch (seperti +gentoo-sources), anda akan memiliki kemungkinan untuk memilih +vesafb-tng sebagai tipe driver VESA (yang merupakan default untuk +kernel-kernel ini. Jika memang ini kasusnya, berarti anda menggunakan +vesafb-tng dan tindak perlu mengeset statemen vga. Kalau bukan, +berarti anda menggunakan driver vesafb dan perlu mengeset statemen +vga. +

+ +

+Statemen vga mengendalikan resolusi dan kedalaman warna layar +framebuffer anda untuk vesafb. Seperti yang dijelaskan di +/usr/src/linux/Documentation/fb/vesafb.txt (yang terinstall +ketika anda menginstall sebuah paket source kernel), anda perlu memasukkan +nomor VESA yang sesuai dengan resolusi dan kedalaman warna yang dibutuhkan. +

+ +

+ Tabel di bawah ini menjabarkan resolusi-resolusi dan kedalaman warna dan + menyesuaikannya dengan nilai yang harus anda masukkan di statemen vga. +

+ + + + + + + + + + + + 0x301 + 0x303 + 0x305 + 0x307 + + + + 0x310 + 0x313 + 0x316 + 0x319 + + + + 0x311 + 0x314 + 0x317 + 0x31A + + + + 0x312 + 0x315 + 0x318 + 0x31B + +
640x480800x6001024x7681280x1024
256
32k
64k
16M
+

-Jika anda mengkonfigurasi kernel anda dengan dukungan framebuffer -(atau anda menggunakan konfigurasi kernel default genkernel), -anda harus menambahkan argumen vga ke file konfigurasi bootloader -anda jika anda menginginkan dukungan framebuffer. Tabel berikut ini menjabarkan -nilai-nilai vga yang tersedia yang dapat anda gunakan. Di contoh file -konfigurasi ini, kita menggunakan 800x600 @ 16bpp, yaitu 788. +Statemen video mengatur opsi-opsi display framebuffer. Diperlukan +driver framebuffer (vesafb untuk kernel 2.6, atau vesa untuk +kernel 2.4) diikuti dengan statemen control yang ingin anda aktifkan. Semua +variabel tercantum di /usr/src/linux/Documentation/fb/vesafb.txt, +tapi di sini kami akan menjelaskan tiga opsi yang paling sering digunakan:

- + + - 769771773775 + ywrap + + Dengan anggapan kartu grafis bisa melilit (wrap) di sekitar memori yang ada + (yakni melanjutkan lagi dari awal ketika telah mencapai bagian akhir) + - 785788791794 + mtrr:n + + Setup register MTRR. n bisa salah satu dari: + 0 - disabled + 1 - uncachable + 2 - write-back + 3 - write-combining + 4 - write-through + - 786789792795 + mode + + (hanya vesafb-tng)
+ Menentukan resolusi, kedalaman warna dan refresh rate. Sebagai contoh, + 1024x768-32@85 untuk resolusi 1024x768, kedalaman warna 32 bit, dan + refresh rate 85 Hz. +
640x480800x6001024x7681280x1024ControlPenjelasan
8 bpp
16 bpp
32 bpp

-Ingat (atau catat) nilai anda; anda akan memerlukannya nanti. +Hasil dari dua statemen di atas bisa berupa vga=0x318 +video=vesafb:mtrr:3,ywrap atau +video=vesafb:mtrr:3,ywrap,1024x768-32@85. Ingatlah (atau tulis) setting +ini; anda akan membutuhkannya sebentar lagi.

-Sekarang lanjutkan instalasi GRUB atau +Sekarang lanjutkan instalasi GRUB. atau LILO.

Default: Menggunakan GRUB Mengerti Terminologi GRUB - +

Bagian paling penting dalam mempelajari GRUB adalah menyesuaikan diri dengan cara GRUB menamai harddisk dan partisi. Partisi Linux -/dev/hda1 anda dinamai (hd0,0) oleh GRUB. -Perhatikan tanda kurung di sekitar hd0,0 - tanda kurung -tersebut diperlukan. +/dev/hda1 (untuk drive IDE) atau /dev/sda1 (untuk +drive SATA/SCSI anda kemungkinan besar akan dinamai (hd0,0) +oleh GRUB. Perhatikan tanda kurung di sekitar hd0,0 - tanda +kurung tersebut diperlukan.

-Hard disk dihitung mulai dari nol daripada "a" dan partisi-partisi dimulai -dari nol daripada satu. Anda juga perlu mengetahui bahwa untuk perangkat +Hard disk dihitung mulai dari nol bukan "a" dan partisi-partisi dimulai +dari nol bukan satu. Anda juga perlu mengetahui bahwa untuk perangkat hd, hanya hard disk yang dihitung, bukan perangkat atapi-ide seperti cdrom dan cd-rw. Dan, penamaan yang sama berlaku untuk perangkat SCSI. (Biasanya -mereka menggunakan nomor-nomor yang lebih tinggi dari pada perangkat IDE, -kecuali jika bios dikonfigurasi untuk boot dari perangkat SCSI). +perangkat SCSI mendapatkan nomor yang lebih tinggi daripada perangkat IDE, +kecuali jika bios dikonfigurasi untuk boot dari perangkat SCSI). Ketika +anda mengatur BIOS untuk mem-boot ke perangkat harddisk lain (misalkan slave +pertama), harddisk itulah yang dianggap sebagai hd0.

Anggap anda mempunyai sebuah harddisk di /dev/hda, sebuah cdrom di /dev/hdb, sebuah cd-rw di /dev/hdc, -sebuah harddisk ke dua di /dev/hdd, dan tidak ada perangkat -SCSI; /dev/hdd7 akan dinamai (hd1,6). Mungkin -kedengarannya rumit, tetapi walaupun rumit, GRUB menyediakan mekanisme -tab completion yang sangat berguna bagi mereka yang memiliki banyak -harddisk dan partisi, dan juga bagi mereka yang kurang mengerti tentang -skema penomoran GRUB. +sebuah harddisk ke dua di /dev/hdd, dan tidak ada perangkat SCSI; +/dev/hdd7 akan dinamai (hd1,6). Mungkin kedengarannya +rumit, tetapi walaupun rumit, GRUB menyediakan mekanisme tab completion yang +sangat berguna bagi mereka yang memiliki banyak harddisk dan partisi, dan juga +bagi mereka yang kurang mengerti tentang skema penomoran GRUB.

-Setelah anda terbiasa dengan skema penomoran GRUB, sekarang saatnya -untuk menginstal GRUB. +Setelah anda terbiasa dengan skema penomoran GRUB, sekarang saatnya untuk +menginstal GRUB.

- +
Instalasi GRUB - +

Untuk menginstal GRUB, pertama marilah kita emerge paketnya:

 # emerge grub
@@ -130,19 +227,17 @@
 
 
 # nano -w /boot/grub/grub.conf
 

-Sekarang kita akan menulis isi grub.conf. Di bawah ini, anda -akan menemukan dua contoh grub.conf untuk contoh skema -partisi yang kita gunakan di panduan ini, dengan imej kernel -kernel-2.4.26-gentoo-r6. Kami hanya memberikan banyak -komentar di contoh grub.conf yang pertama. Pastikan untuk -menggunakan nama imej kernel anda dan, jika terpakai, nama imej -initrd anda. +Sekarang kita akan menulis isi grub.conf. Di bawah ini, anda akan +menemukan dua contoh grub.conf untuk contoh skema partisi yang +kita gunakan di panduan ini. Kami hanya memberikan banyak komentar di contoh +grub.conf yang pertama. Pastikan anda menggunakan nama file imej +kernel anda, dan jika ada, imej initrd anda.

  • grub.conf yang pertama ditujukan bagi orang-orang yang tidak menggunakan genkernel untuk membangun kernelnya @@ -150,207 +245,233 @@
  • grub.conf yang ke dua ditujukan bagi orang-orang yang menggunakan genkernel untuk membangun kernelnya
+ +Jika filesystem root anda adalah JFS, anda harus menambahkan " ro" ke +baris kernel karena JFS perlu me-replay log-nya sebelum bisa melakukan +mounting read-write. + +
 # Daftar ke berapa yang diboot secara default. 0 adalah pertama, 1 adalah ke dua, dll.
 default 0
 # Berapa detik GRUB harus menunggu sebelum daftar default diboot.
 timeout 30
 # Keren, gambar latar belakang agar tampilan lebih bagus :)
 # Beri tanda komentar ('#') jika anda tidak memiliki video grafis
 splashimage=(hd0,0)/grub/splash.xpm.gz
 
-title=Gentoo Linux 2.4.26-r6
-# Partisi dimana imej kernel (atau sistem operasi) berada
+title=Gentoo Linux 2.6.12-r10
+# Partisi tempat imej kernel (atau sistem operasi) berada
 root (hd0,0)
-kernel /kernel-2.4.26-gentoo-r6 root=/dev/hda3
+kernel /kernel-2.6.12-gentoo-r10 root=/dev/hda3
 
 # Tiga baris berikutnya hanya digunakan jika anda melakukan dualboot dengan sebuah sistem Windows.
 # Di contoh ini, Windows berada di partisi /dev/hda6.
 title=Windows XP
 rootnoverify (hd0,5)
 makeactive
 chainloader +1
 
+
 default 0
 timeout 30
 splashimage=(hd0,0)/grub/splash.xpm.gz
 
-title=Gentoo Linux 2.4.26-r6
+title=Gentoo Linux 2.6.12-r10
 root (hd0,0)
-kernel /kernel-2.4.26-gentoo-r6 root=/dev/ram0 init=/linuxrc ramdisk=8192 real_root=/dev/hda3
-initrd /initrd-2.4.26-gentoo-r6
+kernel /boot/kernel-genkernel-x86-2.6.12-gentoo-r10 root=/dev/ram0 init=/linuxrc ramdisk=8192 real_root=/dev/hda3 udev
+initrd /boot/initramfs-genkernel-x86-2.6.12-gentoo-r10
 
 # Hanya jika anda ingin dual-boot
 title=Windows XP
 root (hd0,5)
 makeactive
 chainloader +1
 
+udev yang diletakkan di akhir baris kernel diperlukan untuk menyiasati +sebuah bug di beberapa versi genkernel jika memang anda menggunakan +udev (yang merupakan default). + + +

Jika anda menggunakan skema partisi dan/atau imej kernel yang berbeda, sesuaikanlah dengan partisi/kernel anda. Bagaimanapun juga, pastikan bahwa semua yang berhubungan dengan perangkat GRUB (mis. (hd0,0)) berada relatif terhadap mountpoin, bukan partisi root. Dengan kata lain, (hd0,0)/grub/splash.xpm.gz sebenarnya adalah /boot/grub/splash.xpm.gz karena (hd0,0) adalah partisi /boot. - +

+ +

+Selain itu, jika anda menggunakan skema partisi yang berbeda dan tidak +meletakkan /boot partisi terpisah, maka prefix (awalan) +/boot yang digunakan pada contoh di atas benar-benar +diperlukan. Jika anda mengikuti skema partisi yang kami sarankan, maka +awalan /boot tidak diperlukan, tapi sebuah symlink +boot akan mengatasinya. Singkatnya, contoh-contoh di atas +seharusnya bisa berfungsi, apakah anda menggunakan partisi /boot +terpisah atau tidak. +

Jika anda perlu menambahkan opsi-opsi tambahan ke kernel, tambahkan saja opsi-opsi tersebut di akhir perintah kernel. Kita telah menambahkan sebuah opsi (root=/dev/hda3 atau real_root=/dev/hda3), tetapi anda dapat menambahkan opsi-opsi lain lagi. Sebagai contoh, kita tambahkan opsi vga untuk dukungan framebuffer seperti yang telah kita diskusikan -sebelumnya: +sebelumnya.

-
-title=Gentoo Linux 2.4.26-r6
-  root (hd0,0)
-  kernel /kernel-2.4.26-gentoo-r6 root=/dev/hda3 vga=788
-
-

-Jika anda menggunakan kernel 2.6.7 atau yang lebih tinggi, dan anda melompati -harddrive anda karena BIOS tidak dapat menangani harddrive besar, anda perlu +Jika anda menggunakan kernel 2.6.7 atau yang lebih baru dan anda men-jumper +harddisk anda karena BIOS tidak mampu menangani harddisk besar, maka anda perlu menambahkan hdx=stroke.

Pengguna genkernel seharusnya tahu bahwa kernel mereka menggunakan -opsi-opsi boot yang sama seperti LiveCD. Misalnya, jika anda memiliki perangkat -SCSI, anda seharusnya menambahkan doscsi sebagai opsi kernel. +opsi-opsi boot yang sama seperti CD Instalasi. Misalnya, jika anda memiliki +perangkat SCSI, anda seharusnya menambahkan doscsi sebagai opsi kernel.

Sekarang, simpanlah file grub.conf tersebut dan keluar. Anda masih perlu menginstal GRUB di MBR (Master Boot Record) agar GRUB secara otomatis dijalankan ketika sistem anda diboot.

-Developer GRUB merekomendasikan penggunaan grub-install. Tetapi, jika +Para developer GRUB merekomendasikan penggunaan grub-install. Tetapi, jika karena suatu alasan grub-install gagal berfungsi, anda tetap memiliki pilihan untuk menginstal GRUB secara manual.

Lanjutkan ke Default: Set up GRUB menggunakan grub-install atau Alternatif: Set up GRUB menggunakan instruksi manual.

- + Default: Set up GRUB menggunakan grub-install - +

Untuk menginstal GRUB, anda perlu menjalankan perintah grub-install. Tetapi, grub-install tidak akan berfungsi karena kita berada di lingkungan chroot. Kita perlu mengupdate /etc/mtab (file dengan informasi filesystem-filesystem yang termount) terlebih dahulu: untungnya, terdapat cara yang mudah untuk melakukannya - copy saja -/proc/mounts ke /etc/mtab: -

- -
-# cp /proc/mounts /etc/mtab
+/proc/mounts ke /etc/mtab, kecuali baris
+rootfs jika anda tidak membuat partisi boot terpisah. Perintah berikut
+ini bisa digunakan pada kedua kasus.
+

+ +
+# grep -v rootfs /proc/mounts > /etc/mtab
 

Sekarang, kita dapat menginstal GRUB menggunakan grub-install:

-# grub-install --root-directory=/boot /dev/hda
+# grub-install /dev/hda
 
- +

Jika anda memiliki pertanyaan lain tentang GRUB, silahkan membaca FAQ GRUB atau -Manual GRUB. +link="http://www.gnu.org/software/grub/grub-faq.html">FAQ GRUB atau Manual GRUB.

- +

Lanjutkan ke Reboot Sistem.

- + Alternative: Set up GRUB menggunakan instruksi manual - +

Untuk mulai mengkonfigurasi GRUB, ketik grub. Anda akan menemui prompt baris perintah grub grub>. Sekarang, anda perlu mengetikkan perintah-perintah yang benar untuk menginstal GRUB ke harddisk anda.

- +
 # grub
 
Jika sistem anda tidak memiliki drive floppy, tambahkan opsi --no-floppy ke perintah di atas untuk mencegah grub mencari drive floppy (yang tidak ada).

-Di contoh konfigurasi, kami ingin menginstal GRUB agar GRUB membaca +Di contoh konfigurasi, kita ingin menginstal GRUB agar GRUB membaca informasinya dari partisi boot /dev/hda1, dan menginstal boot record GRUB di MBR (Master Boot Record) harddisk, jadi hal yang pertama kita lihat sewaktu menyalakan komputer adalah prompt GRUB. Tentu saja, jika anda tidak mengikuti contoh konfigurasi selama proses instalasi, gantikan perintah-perintahnya sesuai konfigurasi anda.

Mekanisme tab completion GRUB dapat digunakan di dalam GRUB. Sebagai -contoh, jika anda menekan "root(" diikuti oleh TAB, GRUB akan +contoh, jika anda menekan "root (" diikuti oleh TAB, GRUB akan menampilkan sebuah daftar perangkat (mis. hd0). Jika anda -menekan "root(hd0," diikuti oleh TAB, anda akan mendapatkan +menekan "root (hd0," diikuti oleh TAB, anda akan mendapatkan sebuah daftar partisi-partisi yang tersedia untuk dipilih (mis. hd0,0).

Dengan menggunakan mekanisme tab completion ini, GRUB seharusnya tidak sulit untuk di-setup. Sekarang lanjutkan, konfigurasilah GRUB :-)

- +
 grub> root (hd0,0)          (tuliskan di manakah partisi /boot anda berada)
 grub> setup (hd0)           (Instal GRUB di MBR)
 grub> quit                  (Keluar dari GRUB)
 
- + -Jika anda ingin menginstal GRUB di partisi tertentu dari pada MBR, anda harus +Jika anda ingin menginstal GRUB di partisi tertentu daripada MBR, anda harus mengubah perintah setup tadi agar GRUB menunjukkan partisi yang benar. Jika anda ingin menginstal GRUB di partisi /dev/hda3, maka perintahnya akan menjadi setup (hd0,2). Walaupun begitu, hanya sedikit pengguna yang ingin melakukan hal ini. - +

Jika anda memiliki pertanyaan lain tentang GRUB, silahkan membaca FAQ GRUB atau -Manual GRUB. +link="http://www.gnu.org/software/grub/grub-faq.html">FAQ GRUB atau Manual GRUB.

+ + +Ketika anda menginstal ulang sebuah kernel, anda tidak perlu lagi menyalin (copy) +file-file nya lagi. Jalankan saja make install setelah mengkompilasi kernel; +maka filenya akan disalin secara otomatis, dan configurasi GRUB juga akan disesuaikan. +

Lanjutkan ke Reboot Sistem.

@@ -361,50 +482,49 @@ Instalasi LILO

LILO, singkatan dari LInuxLOader, adalah boot loader linux asli yang telah -terpercaya. Tetapi, LILO tidak memiliki beberapa fitur yang dimiliki oleh GRUB -(yang juga merupakan alasan mengapa GRUB sangat populer saat ini). Alasan +terpercaya. Tetapi, LILO tidak memiliki beberapa fitur yang dimiliki oleh +GRUB (yang juga merupakan alasan mengapa GRUB sangat populer saat ini). Alasan LILO masih tetap digunakan di beberapa sistem adalah karena GRUB tidak berfungsi dan LILO berfungsi. Tentu saja, LILO masih digunakan juga karena -beberapa orang sangat mengenal LILO dan ingin tetap menggunakannya. -Untuk alasan manapun, Gentoo mendukung keduanya, dan sepertinya anda -telah memilih untuk menggunakan LILO. +beberapa orang sangat mengenal LILO dan ingin tetap menggunakannya. Untuk +alasan manapun,Gentoo mendukung keduanya, dan sepertinya anda telah memilih +untuk menggunakan LILO.

Instalasi LILO sangat mudah, gunakan saja emerge.

-# emerge --usepkg lilo
+# emerge lilo
 
Konfigurasi LILO

Untuk mengkonfigurasi LILO, anda harus menciptakan file -/etc/lilo.conf. Jalankan editor favorit anda (di panduan ini, kami -menggunakan nano untuk konsistensi) dan ciptakan file tersebut. +/etc/lilo.conf. Jalankan editor favorit anda (di buku panduan ini, +kami menggunakan nano untuk konsistensi) dan ciptakan file tersebut.

 # nano -w /etc/lilo.conf
 

Beberapa seksi sebelumnya kami meminta anda untuk mengingat nama imej kernel yang anda buat. Di contoh lilo.conf berikut ini, kami -mengasumsikan nama imej kernel adalah kernel-2.4.26-gentoo-r6. -Kami juga menggunakan contoh skema partisi sebelumnya dalam contoh ini. +menggunakan contoh skema partisi sebelumnya dalam contoh ini. Terdapat dua bagian yang terpisah, yaitu:

  • Satu untuk para pengguna yang tidak menggunakan genkernel untuk @@ -418,61 +538,71 @@

    Pastikan untuk menggunakan nama imej kernel anda dan, jika terpakai, nama imej initrd anda.

    + +Jika filesystem root anda adalah JFS, anda harus menambahkan " ro" ke baris +kernel karena JFS perlu me-replay log-nya sebelum bisa melakukan +mounting read-write. + +
     boot=/dev/hda             # Instal LILO di MBR
     prompt                    # Berikan pengguna kesempatan untuk memilih seksi lain
     timeout=50                # Tunggu 5 (lima) detik sebelum boot seksi default
     default=gentoo            # Setelah waktu tunggu selesai, boot seksi "gentoo"
    -# Hanya jika anda menggunakan framebuffer. Sebaliknya, hapuslah baris berikut:
    -vga=788                   # Setting framebuffer. Sesuaikan dengan kebutuhan anda
     
     # Untuk pengguna non-genkernel
    -image=/boot/kernel-2.4.26-gentoo-r6
    +image=/boot/kernel-2.6.12-gentoo-r10
       label=gentoo            # Nama dari seksi ini
    -  read-only               # Mulai dengan root yang hanya dapat dibaca (read-only). Jangan diubah!
    +  read-only               # Mulai dengan root read-only. Jangan diubah!
       root=/dev/hda3          # Lokasi filesystem root
     
     # Untuk pengguna genkernel
    -image=/boot/kernel-2.4.26-gentoo-r6
    +image=/boot/kernel-genkernel-x86-2.6.12-gentoo-r10
       label=gentoo
       read-only
       root=/dev/ram0
    -  append="init=/linuxrc ramdisk=8192 real_root=/dev/hda3"
    -  initrd=/boot/initrd-2.4.26-gentoo-r6
    +  append="init=/linuxrc ramdisk=8192 real_root=/dev/hda3 udev"
    +  initrd=/boot/initramfs-genkernel-2.6.12-gentoo-r10
     
    -# Dua baris berikutnya hanya digunakan jika anda dualboot dengan sistem WIndows.
    +# Dua baris berikutnya hanya digunakan jika anda dualboot dengan sistem Windows.
     # Di contoh ini, Windows berada di partisi /dev/hda6.
     other=/dev/hda6
       label=windows
     
    +udev yang diletakkan di akhir baris kernel diperlukan untuk menyiasati +sebuah bug di beberapa versi genkernel jika memang anda menggunakan +udev (yang merupakan default). + + + Jika anda menggunakan skema partisi dan/atau imej kernel yang berbeda, sesuaikanlah dengan partisi/kernel anda.

    Jika anda perlu menambahkan opsi-opsi kernel tambahan, tambahkan argumen append ke seksi tersebut. Sebagai contoh, kita tambahkan argumen vga=788 untuk mengaktifkan dukungan framebuffer:

    -
    -image=/boot/kernel-2.4.26-gentoo-r6
    +
    +image=/boot/kernel-2.6.12-gentoo-r10
       label=gentoo
       read-only
       root=/dev/hda3
    -  append="vga=788"
    +  append="video=vesafb:mtrr,ywrap,1024x768-32@85"
     

    -Jika anda menggunakan kernel 2.6.7 atau yang lebih tinggi, dan anda melompati +Jika anda menggunakan kernel 2.6.7 atau yang lebih tinggi, dan anda men-jumper harddrive anda karena BIOS tidak dapat menangani harddrive besar, anda perlu menambahkan hdx=stroke.

    Pengguna genkernel seharusnya tahu bahwa kernel mereka menggunakan @@ -490,12 +620,19 @@

     # /sbin/lilo
     
    + +Ketika anda menginstal ulang sebuah kernel, anda tidak perlu lagi menyalin +(copy) file-file nya lagi. Jalankan saja make install setelah +mengkompilasi kernel; maka filenya akan disalin secara otomatis, dan +configurasi LILO juga akan disesuaikan. + +

    Sekarang lanjutkan ke Reboot Sistem.

    @@ -506,17 +643,17 @@

    Keluarlah dari lingkungan chroot dan unmount semua partisi yang ter-mount. Lalu ketik perintah ajaib itu yang telah anda tunggu-tunggu: reboot.

    - -
    +
    +
     # exit
     cdimage ~# cd
    -cdimage ~# umount /mnt/gentoo/boot /mnt/gentoo/proc /mnt/gentoo
    +cdimage ~# umount /mnt/gentoo/boot /mnt/gentoo/dev /mnt/gentoo/proc /mnt/gentoo
     cdimage ~# reboot
     

    Tentu saja, jangan lupa untuk mengeluarkan CD bootable, jika tidak CD tersebut akan diboot lagi daripada sistem Gentoo baru anda.