Go to:
Gentoo Home
Documentation
Forums
Lists
Bugs
Planet
Store
Wiki
Get Gentoo!
Gentoo's Bugzilla – Attachment 92092 Details for
Bug 140898
[id] Handbook Translation Update
Home
|
New
–
[Ex]
|
Browse
|
Search
|
Privacy Policy
|
[?]
|
Reports
|
Requests
|
Help
|
New Account
|
Log In
[x]
|
Forgot Password
Login:
[x]
/doc/id/handbook/hb-install-x86-bootloader.xml
hb-install-x86-bootloader.xml (text/plain), 21.55 KB, created by
Dzikri Aziz
on 2006-07-18 04:25:31 UTC
(
hide
)
Description:
/doc/id/handbook/hb-install-x86-bootloader.xml
Filename:
MIME Type:
Creator:
Dzikri Aziz
Created:
2006-07-18 04:25:31 UTC
Size:
21.55 KB
patch
obsolete
><?xml version='1.0' encoding='UTF-8'?> ><!DOCTYPE sections SYSTEM "/dtd/book.dtd"> > ><!-- The content of this document is licensed under the CC-BY-SA license --> ><!-- See http://creativecommons.org/licenses/by-sa/2.5 --> > ><!-- $Header: /var/www/www.gentoo.org/raw_cvs/gentoo/xml/htdocs/doc/en/handbook/hb-install-x86-bootloader.xml,v 1.44 2006/05/28 14:36:26 nightmorph Exp $ --> > ><sections> > ><version>2.15</version> ><date>2006-05-28</date> > ><section> ><title>Menentukan Pilihan Anda</title> ><subsection> ><title>Pendahuluan</title> ><body> > ><p> >Sekarang setelah kernel anda terkonfigurasi dan dikompilasi, serta file-file >konfigurasi sistem yang penting telah diisi dengan benar, ini saatnya untuk >menginstal sebuah program yang akan menjalankan kernel anda sewaktu >anda menghidupkan komputer anda. Program tersebut adalah <e>bootloader</e>. >Untuk x86, gentoo menyediakan <uri link="#grub">GRUB</uri> dan <uri >link="#lilo">LILO</uri>. Tapi sebelum kita menginstal salah satu dari dua >bootloader ini, kami akan menunjukkan cara mengkonfigurasi framebuffer >(pastinya dengan anggapan anda ingin menggunakannya). Dengan framebuffer, anda >dapat menjalankan baris perintah Linux dengan fitur-fitur (terbatas), seperti >menggunakan gambar bootsplash yang disediakan Gentoo). ></p> > ></body> ></subsection> ><subsection> ><title>Opsional: Framebuffer</title> ><body> > ><!-- Salinan asli dari penjelasan framebuffer x86 bootloader, kecuali bagian vesafb-tng --> ><p> ><e>Jika</e> anda telah mengkonfigurasi kernel anda dengan dukungan framebuffer >(atau anda menggunakan konfigurasi kernel default <c>genkernel</c>), anda >dapat mengaktifkannya dengan menambahkan argumen <c>vga</c> dan/atau >statemen <c>video</c> ke file konfigurasi bootloader anda. ></p> > ><p> >Pertama, anda harus tahu jenis device framebuffer apa yang sedang anda gunakan. >Jika anda menggunakan kernel Gentoo yang telah di-patch (seperti ><c>gentoo-sources</c>), anda akan memiliki kemungkinan untuk memilih ><c>vesafb-tng</c> sebagai <e>tipe driver VESA</e> (yang merupakan default untuk >kernel-kernel ini. Jika memang ini kasusnya, berarti anda menggunakan ><c>vesafb-tng</c> dan tindak perlu mengeset statemen <c>vga</c>. Kalau bukan, >berarti anda menggunakan driver <c>vesafb</c> dan perlu mengeset statemen ><c>vga</c>. ></p> > ><p> >Statemen <c>vga</c> mengendalikan resolusi dan kedalaman warna layar >framebuffer anda untuk <c>vesafb</c>. Seperti yang dijelaskan di ><path>/usr/src/linux/Documentation/fb/vesafb.txt</path> (yang terinstall >ketika anda menginstall sebuah paket source kernel), anda perlu memasukkan >nomor VESA yang sesuai dengan resolusi dan kedalaman warna yang dibutuhkan. ></p> > ><p> > Tabel di bawah ini menjabarkan resolusi-resolusi dan kedalaman warna dan > menyesuaikannya dengan nilai yang harus anda masukkan di statemen <c>vga</c>. ></p> > ><table> ><tr> > <ti></ti> > <th>640x480</th> > <th>800x600</th> > <th>1024x768</th> > <th>1280x1024</th> ></tr> ><tr> > <th>256</th> > <ti>0x301</ti> > <ti>0x303</ti> > <ti>0x305</ti> > <ti>0x307</ti> ></tr> ><tr> > <th>32k</th> > <ti>0x310</ti> > <ti>0x313</ti> > <ti>0x316</ti> > <ti>0x319</ti> ></tr> ><tr> > <th>64k</th> > <ti>0x311</ti> > <ti>0x314</ti> > <ti>0x317</ti> > <ti>0x31A</ti> ></tr> ><tr> > <th>16M</th> > <ti>0x312</ti> > <ti>0x315</ti> > <ti>0x318</ti> > <ti>0x31B</ti> ></tr> ></table> > ><p> >Statemen <c>video</c> mengatur opsi-opsi display framebuffer. Diperlukan >driver framebuffer (<c>vesafb</c> untuk kernel 2.6, atau <c>vesa</c> untuk >kernel 2.4) diikuti dengan statemen control yang ingin anda aktifkan. Semua >variabel tercantum di <path>/usr/src/linux/Documentation/fb/vesafb.txt</path>, >tapi di sini kami akan menjelaskan tiga opsi yang paling sering digunakan: ></p> > ><table> ><tr> > <th>Control</th> > <th>Penjelasan</th> ></tr> ><tr> > <ti>ywrap</ti> > <ti> > Dengan anggapan kartu grafis bisa melilit (wrap) di sekitar memori yang ada > (yakni melanjutkan lagi dari awal ketika telah mencapai bagian akhir) > </ti> ></tr> ><tr> > <ti>mtrr:n</ti> > <ti> > Setup register MTRR. <c>n</c> bisa salah satu dari: > 0 - disabled > 1 - uncachable > 2 - write-back > 3 - write-combining > 4 - write-through > </ti> ></tr> ><tr> > <ti><c>mode</c></ti> > <ti> > (hanya <c>vesafb-tng</c>)<br/> > Menentukan resolusi, kedalaman warna dan refresh rate. Sebagai contoh, > <c>1024x768-32@85</c> untuk resolusi 1024x768, kedalaman warna 32 bit, dan > refresh rate 85 Hz. > </ti> ></tr> ></table> > ><p> >Hasil dari dua statemen di atas bisa berupa <c>vga=0x318 >video=vesafb:mtrr:3,ywrap</c> atau ><c>video=vesafb:mtrr:3,ywrap,1024x768-32@85</c>. Ingatlah (atau tulis) setting >ini; anda akan membutuhkannya sebentar lagi. ></p> > ><p> >Sekarang lanjutkan instalasi <uri link="#grub">GRUB</uri>. <e>atau</e> ><uri link="#lilo">LILO</uri>. ></p> > ></body> ></subsection> ></section> ><section id="grub"> ><title>Default: Menggunakan GRUB</title> ><subsection> ><title>Mengerti Terminologi GRUB</title> ><body> > ><p> >Bagian paling penting dalam mempelajari GRUB adalah menyesuaikan diri >dengan cara GRUB menamai harddisk dan partisi. Partisi Linux ><path>/dev/hda1</path> (untuk drive IDE) atau <path>/dev/sda1</path> (untuk >drive SATA/SCSI anda kemungkinan besar akan dinamai <path>(hd0,0)</path> >oleh GRUB. Perhatikan tanda kurung di sekitar <path>hd0,0</path> - tanda >kurung tersebut diperlukan. ></p> > ><p> >Hard disk dihitung mulai dari nol bukan "a" dan partisi-partisi dimulai >dari nol bukan satu. Anda juga perlu mengetahui bahwa untuk perangkat >hd, hanya hard disk yang dihitung, bukan perangkat atapi-ide seperti cdrom >dan cd-rw. Dan, penamaan yang sama berlaku untuk perangkat SCSI. (Biasanya >perangkat SCSI mendapatkan nomor yang lebih tinggi daripada perangkat IDE, >kecuali jika bios dikonfigurasi untuk boot dari perangkat SCSI). Ketika >anda mengatur BIOS untuk mem-boot ke perangkat harddisk lain (misalkan slave >pertama), harddisk <e>itulah</e> yang dianggap sebagai <path>hd0</path>. ></p> > ><p> >Anggap anda mempunyai sebuah harddisk di <path>/dev/hda</path>, sebuah >cdrom di <path>/dev/hdb</path>, sebuah cd-rw di <path>/dev/hdc</path>, >sebuah harddisk ke dua di <path>/dev/hdd</path>, dan tidak ada perangkat SCSI; ><path>/dev/hdd7</path> akan dinamai <path>(hd1,6)</path>. Mungkin kedengarannya >rumit, tetapi walaupun rumit, GRUB menyediakan mekanisme tab completion yang >sangat berguna bagi mereka yang memiliki banyak harddisk dan partisi, dan juga >bagi mereka yang kurang mengerti tentang skema penomoran GRUB. ></p> > ><p> >Setelah anda terbiasa dengan skema penomoran GRUB, sekarang saatnya untuk >menginstal GRUB. ></p> > ></body> ></subsection> ><subsection> ><title>Instalasi GRUB</title> ><body> > ><p> >Untuk menginstal GRUB, pertama marilah kita emerge paketnya: ></p> > ><pre caption = "Instalasi GRUB"> ># <i>emerge grub</i> ></pre> > ><p> >Walaupun sekarang GRUB telah terinstal, kita masih perlu menuliskan sebuah >file konfigurasinya dan menginstal GRUB di MBR, agar GRUB secara otomatis boot >kernel yang baru anda buat. Buatlah file <path>/boot/grub/grub.conf</path> >menggunakan <c>nano</c> (atau, jika ada, editor lain): ></p> > ><pre caption = "Membuat file /boot/grub/grub.conf"> ># <i>nano -w /boot/grub/grub.conf</i> ></pre> > ><p> >Sekarang kita akan menulis isi <path>grub.conf</path>. Di bawah ini, anda akan >menemukan dua contoh <path>grub.conf</path> untuk contoh skema partisi yang >kita gunakan di panduan ini. Kami hanya memberikan banyak komentar di contoh ><path>grub.conf</path> yang pertama. Pastikan anda menggunakan nama file imej >kernel <e>anda</e>, dan jika ada, imej initrd <e>anda</e>. ></p> > ><ul> > <li> > <path>grub.conf</path> yang pertama ditujukan bagi orang-orang yang > tidak menggunakan <c>genkernel</c> untuk membangun kernelnya > </li> > <li> > <path>grub.conf</path> yang ke dua ditujukan bagi orang-orang yang > menggunakan <c>genkernel</c> untuk membangun kernelnya > </li> ></ul> > ><note> >Jika filesystem root anda adalah JFS, anda <e>harus</e> menambahkan " ro" ke >baris <c>kernel</c> karena JFS perlu me-replay log-nya sebelum bisa melakukan >mounting read-write. ></note> > ><pre caption = "grub.conf untuk pengguna non-genkernel"> ><comment># Daftar ke berapa yang diboot secara default. 0 adalah pertama, 1 adalah ke dua, dll.</comment> >default 0 ><comment># Berapa detik GRUB harus menunggu sebelum daftar default diboot.</comment> >timeout 30 ><comment># Keren, gambar latar belakang agar tampilan lebih bagus :) ># Beri tanda komentar ('#') jika anda tidak memiliki video grafis</comment> >splashimage=(hd0,0)/grub/splash.xpm.gz > >title=Gentoo Linux 2.6.12-r10 ><comment># Partisi tempat imej kernel (atau sistem operasi) berada</comment> >root (hd0,0) >kernel /kernel-2.6.12-gentoo-r10 root=/dev/hda3 > ><comment># Tiga baris berikutnya hanya digunakan jika anda melakukan dualboot dengan sebuah sistem Windows.</comment> ><comment># Di contoh ini, Windows berada di partisi /dev/hda6.</comment> >title=Windows XP >rootnoverify (hd0,5) >makeactive >chainloader +1 ></pre> > > ><pre caption = "grub.conf untuk pengguna genkernel"> >default 0 >timeout 30 >splashimage=(hd0,0)/grub/splash.xpm.gz > >title=Gentoo Linux 2.6.12-r10 >root (hd0,0) >kernel /boot/kernel-genkernel-x86-2.6.12-gentoo-r10 root=/dev/ram0 init=/linuxrc ramdisk=8192 real_root=/dev/hda3 udev >initrd /boot/initramfs-genkernel-x86-2.6.12-gentoo-r10 > ><comment># Hanya jika anda ingin dual-boot</comment> >title=Windows XP >root (hd0,5) >makeactive >chainloader +1 ></pre> > ><note> ><c>udev</c> yang diletakkan di akhir baris kernel diperlukan untuk menyiasati >sebuah bug di beberapa versi genkernel <e>jika</e> memang anda menggunakan >udev (yang merupakan default). ></note> > ><p> >Jika anda menggunakan skema partisi dan/atau imej kernel yang berbeda, >sesuaikanlah dengan partisi/kernel anda. Bagaimanapun juga, pastikan bahwa >semua yang berhubungan dengan perangkat GRUB (mis. <path>(hd0,0)</path>) >berada relatif terhadap mountpoin, bukan partisi root. Dengan kata lain, ><path>(hd0,0)/grub/splash.xpm.gz</path> sebenarnya adalah ><path>/boot/grub/splash.xpm.gz</path> karena <path>(hd0,0)</path> >adalah partisi <path>/boot</path>. ></p> > ><p> >Selain itu, jika anda menggunakan skema partisi yang berbeda dan tidak >meletakkan <path>/boot</path> partisi terpisah, maka prefix (awalan) ><path>/boot</path> yang digunakan pada contoh di atas benar-benar ><e>diperlukan</e>. Jika anda mengikuti skema partisi yang kami sarankan, maka >awalan <path>/boot</path> tidak diperlukan, tapi sebuah symlink ><path>boot</path> akan mengatasinya. Singkatnya, contoh-contoh di atas >seharusnya bisa berfungsi, apakah anda menggunakan partisi <path>/boot</path> >terpisah atau tidak. ></p> > ><p> >Jika anda perlu menambahkan opsi-opsi tambahan ke kernel, tambahkan saja >opsi-opsi tersebut di akhir perintah kernel. Kita telah menambahkan sebuah >opsi (<c>root=/dev/hda3</c> atau <c>real_root=/dev/hda3</c>), tetapi >anda dapat menambahkan opsi-opsi lain lagi. Sebagai contoh, kita tambahkan >opsi <c>vga</c> untuk dukungan framebuffer seperti yang telah kita diskusikan >sebelumnya. ></p> > ><p> >Jika anda menggunakan kernel 2.6.7 atau yang lebih baru dan anda men-jumper >harddisk anda karena BIOS tidak mampu menangani harddisk besar, maka anda perlu >menambahkan <c>hdx=stroke</c>. ></p> > ><p> >Pengguna <c>genkernel</c> seharusnya tahu bahwa kernel mereka menggunakan >opsi-opsi boot yang sama seperti CD Instalasi. Misalnya, jika anda memiliki >perangkat SCSI, anda seharusnya menambahkan <c>doscsi</c> sebagai opsi kernel. ></p> > ><p> >Sekarang, simpanlah file <path>grub.conf</path> tersebut dan keluar. Anda >masih perlu menginstal GRUB di MBR (Master Boot Record) agar GRUB secara >otomatis dijalankan ketika sistem anda diboot. ></p> > ><p> >Para developer GRUB merekomendasikan penggunaan <c>grub-install</c>. Tetapi, jika >karena suatu alasan <c>grub-install</c> gagal berfungsi, anda tetap memiliki >pilihan untuk menginstal GRUB secara manual. ></p> > ><p> >Lanjutkan ke <uri link="#grub-install-auto">Default: Set up GRUB menggunakan >grub-install</uri> atau <uri link="#grub-install-manual">Alternatif: Set up >GRUB menggunakan instruksi manual</uri>. ></p> > ></body> ></subsection> ><subsection id="grub-install-auto"> ><title>Default: Set up GRUB menggunakan grub-install</title> ><body> > ><p> >Untuk menginstal GRUB, anda perlu menjalankan perintah <c>grub-install</c>. >Tetapi, <c>grub-install</c> tidak akan berfungsi karena kita berada di >lingkungan chroot. Kita perlu mengupdate <path>/etc/mtab</path> (file dengan >informasi filesystem-filesystem yang termount) terlebih dahulu: untungnya, >terdapat cara yang mudah untuk melakukannya - copy saja ><path>/proc/mounts</path> ke <path>/etc/mtab</path>, kecuali baris ><c>rootfs</c> jika anda tidak membuat partisi boot terpisah. Perintah berikut >ini bisa digunakan pada kedua kasus. ></p> > ><pre caption="menciptakan /etc/mtab"> ># <i>grep -v rootfs /proc/mounts > /etc/mtab</i> ></pre> > ><p> >Sekarang, kita dapat menginstal GRUB menggunakan <c>grub-install</c>: ></p> > ><pre caption="Jalankan grub-install"> ># <i>grub-install /dev/hda</i> ></pre> > ><p> >Jika anda memiliki pertanyaan lain tentang GRUB, silahkan membaca <uri >link="http://www.gnu.org/software/grub/grub-faq.html">FAQ GRUB</uri> atau <uri >link="http://www.gnu.org/software/grub/manual/">Manual GRUB</uri>. ></p> > ><p> >Lanjutkan ke <uri link="reboot">Reboot Sistem</uri>. ></p> > ></body> ></subsection> ><subsection id="grub-install-manual"> ><title>Alternative: Set up GRUB menggunakan instruksi manual</title> ><body> > ><p> >Untuk mulai mengkonfigurasi GRUB, ketik <c>grub</c>. Anda akan menemui >prompt baris perintah grub <path>grub></path>. Sekarang, anda perlu >mengetikkan perintah-perintah yang benar untuk menginstal GRUB ke harddisk >anda. ></p> > ><pre caption ="Menjalankan shell GRUB"> ># <i>grub</i> ></pre> > ><note> >Jika sistem anda tidak memiliki drive floppy, tambahkan opsi <c>--no-floppy</c> >ke perintah di atas untuk mencegah grub mencari drive floppy (yang tidak ada). ></note> > ><p> >Di contoh konfigurasi, kita ingin menginstal GRUB agar GRUB membaca >informasinya dari partisi boot <path>/dev/hda1</path>, dan menginstal boot >record GRUB di MBR (Master Boot Record) harddisk, jadi hal yang pertama kita >lihat sewaktu menyalakan komputer adalah prompt GRUB. Tentu saja, jika anda >tidak mengikuti contoh konfigurasi selama proses instalasi, gantikan >perintah-perintahnya sesuai konfigurasi anda. ></p> > ><p> >Mekanisme tab completion GRUB dapat digunakan di dalam GRUB. Sebagai >contoh, jika anda menekan "<c>root (</c>" diikuti oleh TAB, GRUB akan >menampilkan sebuah daftar perangkat (mis. <path>hd0</path>). Jika anda >menekan "<c>root (hd0,</c>" diikuti oleh TAB, anda akan mendapatkan >sebuah daftar partisi-partisi yang tersedia untuk dipilih (mis. ><path>hd0,0</path>). ></p> > ><p> >Dengan menggunakan mekanisme tab completion ini, GRUB seharusnya >tidak sulit untuk di-setup. Sekarang lanjutkan, konfigurasilah GRUB :-) ></p> > ><pre caption = "Instalasi GRUB di MBR"> >grub> <i>root (hd0,0)</i> <comment>(tuliskan di manakah partisi /boot anda berada)</comment> >grub> <i>setup (hd0)</i> <comment>(Instal GRUB di MBR)</comment> >grub> <i>quit</i> <comment>(Keluar dari GRUB)</comment> ></pre> > ><note> >Jika anda ingin menginstal GRUB di partisi tertentu daripada MBR, anda harus >mengubah perintah <c>setup</c> tadi agar GRUB menunjukkan partisi yang >benar. Jika anda ingin menginstal GRUB di partisi <path>/dev/hda3</path>, >maka perintahnya akan menjadi <c>setup (hd0,2)</c>. Walaupun begitu, >hanya sedikit pengguna yang ingin melakukan hal ini. ></note> > ><p> >Jika anda memiliki pertanyaan lain tentang GRUB, silahkan membaca <uri >link="http://www.gnu.org/software/grub/grub-faq.html">FAQ GRUB</uri> atau <uri >link="http://www.gnu.org/software/grub/manual/">Manual GRUB</uri>. ></p> > ><note> >Ketika anda menginstal ulang sebuah kernel, anda tidak perlu lagi menyalin (copy) >file-file nya lagi. Jalankan saja <c>make install</c> setelah mengkompilasi kernel; >maka filenya akan disalin secara otomatis, dan configurasi GRUB juga akan disesuaikan. ></note> > ><p> >Lanjutkan ke <uri link="reboot">Reboot Sistem</uri>. ></p> > ></body> ></subsection> ></section> ><section id="lilo"> ><title>Alternatif: Menggunakan LILO</title> ><subsection> ><title>Instalasi LILO</title> ><body> > ><p> >LILO, singkatan dari LInuxLOader, adalah boot loader linux asli yang telah >terpercaya. Tetapi, LILO tidak memiliki beberapa fitur yang dimiliki oleh >GRUB (yang juga merupakan alasan mengapa GRUB sangat populer saat ini). Alasan >LILO masih tetap digunakan di beberapa sistem adalah karena GRUB tidak >berfungsi dan LILO berfungsi. Tentu saja, LILO masih digunakan juga karena >beberapa orang sangat mengenal LILO dan ingin tetap menggunakannya. Untuk >alasan manapun,Gentoo mendukung keduanya, dan sepertinya anda telah memilih >untuk menggunakan LILO. ></p> > ><p> >Instalasi LILO sangat mudah, gunakan saja <c>emerge</c>. ></p> > ><pre caption = "Instalasi LILO"> ># <i>emerge lilo</i> ></pre> > ></body> ></subsection> ><subsection> ><title>Konfigurasi LILO</title> ><body> > ><p> >Untuk mengkonfigurasi LILO, anda harus menciptakan file ><path>/etc/lilo.conf</path>. Jalankan editor favorit anda (di buku panduan ini, >kami menggunakan <c>nano</c> untuk konsistensi) dan ciptakan file tersebut. ></p> > ><pre caption = "Menciptakan /etc/lilo.conf"> ># <i>nano -w /etc/lilo.conf</i> ></pre> > ><p> >Beberapa seksi sebelumnya kami meminta anda untuk mengingat nama imej >kernel yang anda buat. Di contoh <path>lilo.conf</path> berikut ini, kami >menggunakan contoh skema partisi sebelumnya dalam contoh ini. >Terdapat dua bagian yang terpisah, yaitu: ></p> > ><ul> > <li> > Satu untuk para pengguna yang tidak menggunakan <c>genkernel</c> untuk > menciptakan kernel mereka. > </li> > <li> > Satu untuk para pengguna yang menggunakan <c>genkernel</c> untuk > menciptakan kernel mereka. > </li> ></ul> > ><p> >Pastikan untuk menggunakan nama imej kernel <e>anda</e> dan, jika >terpakai, nama imej initrd <e>anda</e>. ></p> > ><note> >Jika filesystem root anda adalah JFS, anda <e>harus</e> menambahkan " ro" ke baris ><c>kernel</c> karena JFS perlu me-replay log-nya sebelum bisa melakukan >mounting read-write. ></note> > ><pre caption = "Contoh /etc/lilo.conf"> >boot=/dev/hda <comment># Instal LILO di MBR</comment> >prompt <comment># Berikan pengguna kesempatan untuk memilih seksi lain</comment> >timeout=50 <comment># Tunggu 5 (lima) detik sebelum boot seksi default</comment> >default=gentoo <comment># Setelah waktu tunggu selesai, boot seksi "gentoo"</comment> > ><comment># Untuk pengguna non-genkernel</comment> >image=/boot/kernel-2.6.12-gentoo-r10 > label=gentoo <comment># Nama dari seksi ini</comment> > read-only <comment># Mulai dengan root read-only. Jangan diubah!</comment> > root=/dev/hda3 <comment># Lokasi filesystem root</comment> > ><comment># Untuk pengguna genkernel</comment> >image=/boot/kernel-genkernel-x86-2.6.12-gentoo-r10 > label=gentoo > read-only > root=/dev/ram0 > append="init=/linuxrc ramdisk=8192 real_root=/dev/hda3 udev" > initrd=/boot/initramfs-genkernel-2.6.12-gentoo-r10 > ><comment># Dua baris berikutnya hanya digunakan jika anda dualboot dengan sistem Windows.</comment> ><comment># Di contoh ini, Windows berada di partisi /dev/hda6.</comment> >other=/dev/hda6 > label=windows ></pre> > ><note> ><c>udev</c> yang diletakkan di akhir baris kernel diperlukan untuk menyiasati >sebuah bug di beberapa versi genkernel <e>jika</e> memang anda menggunakan >udev (yang merupakan default). ></note> > ><note> >Jika anda menggunakan skema partisi dan/atau imej kernel yang berbeda, >sesuaikanlah dengan partisi/kernel anda. ></note> > ><p> >Jika anda perlu menambahkan opsi-opsi kernel tambahan, tambahkan argumen ><c>append</c> ke seksi tersebut. Sebagai contoh, kita tambahkan argumen ><c>vga=788</c> untuk mengaktifkan dukungan framebuffer: ></p> > ><pre caption = "Menggunakan append untuk menambahkan opsi kernel"> >image=/boot/kernel-2.6.12-gentoo-r10 > label=gentoo > read-only > root=/dev/hda3 > <i>append="video=vesafb:mtrr,ywrap,1024x768-32@85"</i> ></pre> > ><p> >Jika anda menggunakan kernel 2.6.7 atau yang lebih tinggi, dan anda men-jumper >harddrive anda karena BIOS tidak dapat menangani harddrive besar, anda perlu >menambahkan <c>hdx=stroke</c>. ></p> > ><p> >Pengguna <c>genkernel</c> seharusnya tahu bahwa kernel mereka menggunakan >opsi-opsi boot yang sama seperti LiveCD. Misalnya, jika anda memiliki perangkat >SCSI, anda seharusnya menambahkan <c>doscsi</c> sebagai opsi kernel. ></p> > > ><p> >Sekarang simpanlah file tersebut dan keluar. Sebagai langkah terakhir, anda >harus menjalankan perintah <c>/sbin/lilo</c> agar LILO menerapkan >konfigurasi <path>/etc/lilo.conf</path> ke sistem anda (instal LILO ke disk). >Ingat bahwa anda harus menjalankan kembali <c>/sbin/lilo</c> setiap kali >anda menginstal sebuah kernel baru atau melakukan perubahan pada menu! ></p> > ><pre caption = "Menyelesaikan instalasi LILO"> ># <i>/sbin/lilo</i> ></pre> > ><note> >Ketika anda menginstal ulang sebuah kernel, anda tidak perlu lagi menyalin >(copy) file-file nya lagi. Jalankan saja <c>make install</c> setelah >mengkompilasi kernel; maka filenya akan disalin secara otomatis, dan >configurasi LILO juga akan disesuaikan. ></note> > ><p> >Sekarang lanjutkan ke <uri link="#reboot">Reboot Sistem</uri>. ></p> > ></body> ></subsection> ></section> ><section id="reboot"> ><title>Reboot Sistem</title> ><subsection> ><body> > ><p> >Keluarlah dari lingkungan chroot dan unmount semua partisi yang ter-mount. >Lalu ketik perintah ajaib itu yang telah anda tunggu-tunggu: <c>reboot</c>. ></p> > ><pre caption="Unmount semua partisi and reboot"> ># <i>exit</i> >cdimage ~# <i>cd</i> >cdimage ~# <i>umount /mnt/gentoo/boot /mnt/gentoo/dev /mnt/gentoo/proc /mnt/gentoo</i> >cdimage ~# <i>reboot</i> ></pre> > ><p> >Tentu saja, jangan lupa untuk mengeluarkan CD bootable, jika tidak CD tersebut >akan diboot lagi daripada sistem Gentoo baru anda. ></p> > ><p> >Setelah anda reboot ke sistem Gentoo anda, selesaikan dengan <uri >link="?part=1&chap=11">Menyelesaikan Instalasi Gentoo Anda</uri>. ></p> > ></body> ></subsection> ></section> ></sections>
You cannot view the attachment while viewing its details because your browser does not support IFRAMEs.
View the attachment on a separate page
.
View Attachment As Raw
Actions:
View
Attachments on
bug 140898
:
92076
|
92077
|
92078
|
92079
|
92080
|
92081
|
92082
|
92083
|
92084
|
92085
|
92086
|
92087
|
92088
|
92089
|
92090
|
92091
| 92092 |
92093
|
92094
|
92095
|
92096
|
92097
|
92098
|
92099
|
92110
|
92111
|
92113
|
92114
|
92116
|
92117
|
92120
|
92121
|
92127
|
92128
|
92129
|
92130
|
92131
|
92132
|
92211
|
92212