Sekarang setelah kernel anda terkonfigurasi dan dikompilasi, serta file-file
konfigurasi sistem yang penting telah diisi dengan benar, ini saatnya untuk
menginstal sebuah program yang akan menjalankan kernel anda sewaktu
anda menghidupkan komputer anda. Program tersebut adalah
Pertama, anda harus tahu jenis device framebuffer apa yang sedang anda gunakan.
Jika anda menggunakan kernel Gentoo yang telah di-patch (seperti
Statemen
Tabel di bawah ini menjabarkan resolusi-resolusi dan kedalaman warna dan
menyesuaikannya dengan nilai yang harus anda masukkan di statemen
640x480 | 800x600 | 1024x768 | 1280x1024 |
---|---|---|---|
256 | |||
32k | |||
64k | |||
16M |
Statemen
Control | Penjelasan |
---|---|
Hasil dari dua statemen di atas bisa berupa
Sekarang lanjutkan instalasi
Bagian paling penting dalam mempelajari GRUB adalah menyesuaikan diri
dengan cara GRUB menamai harddisk dan partisi. Partisi Linux
Hard disk dihitung mulai dari nol bukan "a" dan partisi-partisi dimulai
dari nol bukan satu. Anda juga perlu mengetahui bahwa untuk perangkat
hd, hanya hard disk yang dihitung, bukan perangkat atapi-ide seperti cdrom
dan cd-rw. Dan, penamaan yang sama berlaku untuk perangkat SCSI. (Biasanya
perangkat SCSI mendapatkan nomor yang lebih tinggi daripada perangkat IDE,
kecuali jika bios dikonfigurasi untuk boot dari perangkat SCSI). Ketika
anda mengatur BIOS untuk mem-boot ke perangkat harddisk lain (misalkan slave
pertama), harddisk
Anggap anda mempunyai sebuah harddisk di
Setelah anda terbiasa dengan skema penomoran GRUB, sekarang saatnya untuk menginstal GRUB.
Untuk menginstal GRUB, pertama marilah kita emerge paketnya:
# emerge grub
Walaupun sekarang GRUB telah terinstal, kita masih perlu menuliskan sebuah
file konfigurasinya dan menginstal GRUB di MBR, agar GRUB secara otomatis boot
kernel yang baru anda buat. Buatlah file
# nano -w /boot/grub/grub.conf
Sekarang kita akan menulis isi
# Daftar ke berapa yang diboot secara default. 0 adalah pertama, 1 adalah ke dua, dll. default 0# Berapa detik GRUB harus menunggu sebelum daftar default diboot. timeout 30# Keren, gambar latar belakang agar tampilan lebih bagus :) # Beri tanda komentar ('#') jika anda tidak memiliki video grafis splashimage=(hd0,0)/grub/splash.xpm.gz title=Gentoo Linux 2.6.12-r10# Partisi tempat imej kernel (atau sistem operasi) berada root (hd0,0) kernel /kernel-2.6.12-gentoo-r10 root=/dev/hda3# Tiga baris berikutnya hanya digunakan jika anda melakukan dualboot dengan sebuah sistem Windows. # Di contoh ini, Windows berada di partisi /dev/hda6. title=Windows XP rootnoverify (hd0,5) makeactive chainloader +1
default 0 timeout 30 splashimage=(hd0,0)/grub/splash.xpm.gz title=Gentoo Linux 2.6.12-r10 root (hd0,0) kernel /boot/kernel-genkernel-x86-2.6.12-gentoo-r10 root=/dev/ram0 init=/linuxrc ramdisk=8192 real_root=/dev/hda3 udev initrd /boot/initramfs-genkernel-x86-2.6.12-gentoo-r10# Hanya jika anda ingin dual-boot title=Windows XP root (hd0,5) makeactive chainloader +1
Jika anda menggunakan skema partisi dan/atau imej kernel yang berbeda,
sesuaikanlah dengan partisi/kernel anda. Bagaimanapun juga, pastikan bahwa
semua yang berhubungan dengan perangkat GRUB (mis.
Selain itu, jika anda menggunakan skema partisi yang berbeda dan tidak
meletakkan
Jika anda perlu menambahkan opsi-opsi tambahan ke kernel, tambahkan saja
opsi-opsi tersebut di akhir perintah kernel. Kita telah menambahkan sebuah
opsi (
Jika anda menggunakan kernel 2.6.7 atau yang lebih baru dan anda men-jumper
harddisk anda karena BIOS tidak mampu menangani harddisk besar, maka anda perlu
menambahkan
Pengguna
Sekarang, simpanlah file
Para developer GRUB merekomendasikan penggunaan
Lanjutkan ke
Untuk menginstal GRUB, anda perlu menjalankan perintah
# grep -v rootfs /proc/mounts > /etc/mtab
Sekarang, kita dapat menginstal GRUB menggunakan
# grub-install /dev/hda
Jika anda memiliki pertanyaan lain tentang GRUB, silahkan membaca
Lanjutkan ke
Untuk mulai mengkonfigurasi GRUB, ketik
# grub
Di contoh konfigurasi, kita ingin menginstal GRUB agar GRUB membaca
informasinya dari partisi boot
Mekanisme tab completion GRUB dapat digunakan di dalam GRUB. Sebagai
contoh, jika anda menekan "
Dengan menggunakan mekanisme tab completion ini, GRUB seharusnya tidak sulit untuk di-setup. Sekarang lanjutkan, konfigurasilah GRUB :-)
grub> root (hd0,0)(tuliskan di manakah partisi /boot anda berada) grub> setup (hd0)(Instal GRUB di MBR) grub> quit(Keluar dari GRUB)
Jika anda memiliki pertanyaan lain tentang GRUB, silahkan membaca
Lanjutkan ke
LILO, singkatan dari LInuxLOader, adalah boot loader linux asli yang telah terpercaya. Tetapi, LILO tidak memiliki beberapa fitur yang dimiliki oleh GRUB (yang juga merupakan alasan mengapa GRUB sangat populer saat ini). Alasan LILO masih tetap digunakan di beberapa sistem adalah karena GRUB tidak berfungsi dan LILO berfungsi. Tentu saja, LILO masih digunakan juga karena beberapa orang sangat mengenal LILO dan ingin tetap menggunakannya. Untuk alasan manapun,Gentoo mendukung keduanya, dan sepertinya anda telah memilih untuk menggunakan LILO.
Instalasi LILO sangat mudah, gunakan saja
# emerge lilo
Untuk mengkonfigurasi LILO, anda harus menciptakan file
# nano -w /etc/lilo.conf
Beberapa seksi sebelumnya kami meminta anda untuk mengingat nama imej
kernel yang anda buat. Di contoh
Pastikan untuk menggunakan nama imej kernel
boot=/dev/hda# Instal LILO di MBR prompt# Berikan pengguna kesempatan untuk memilih seksi lain timeout=50# Tunggu 5 (lima) detik sebelum boot seksi default default=gentoo# Setelah waktu tunggu selesai, boot seksi "gentoo" # Untuk pengguna non-genkernel image=/boot/kernel-2.6.12-gentoo-r10 label=gentoo# Nama dari seksi ini read-only# Mulai dengan root read-only. Jangan diubah! root=/dev/hda3# Lokasi filesystem root # Untuk pengguna genkernel image=/boot/kernel-genkernel-x86-2.6.12-gentoo-r10 label=gentoo read-only root=/dev/ram0 append="init=/linuxrc ramdisk=8192 real_root=/dev/hda3 udev" initrd=/boot/initramfs-genkernel-2.6.12-gentoo-r10# Dua baris berikutnya hanya digunakan jika anda dualboot dengan sistem Windows. # Di contoh ini, Windows berada di partisi /dev/hda6. other=/dev/hda6 label=windows
Jika anda perlu menambahkan opsi-opsi kernel tambahan, tambahkan argumen
image=/boot/kernel-2.6.12-gentoo-r10 label=gentoo read-only root=/dev/hda3 append="video=vesafb:mtrr,ywrap,1024x768-32@85"
Jika anda menggunakan kernel 2.6.7 atau yang lebih tinggi, dan anda men-jumper
harddrive anda karena BIOS tidak dapat menangani harddrive besar, anda perlu
menambahkan
Pengguna
Sekarang simpanlah file tersebut dan keluar. Sebagai langkah terakhir, anda
harus menjalankan perintah
# /sbin/lilo
Sekarang lanjutkan ke
Keluarlah dari lingkungan chroot dan unmount semua partisi yang ter-mount.
Lalu ketik perintah ajaib itu yang telah anda tunggu-tunggu:
# exit cdimage ~# cd cdimage ~# umount /mnt/gentoo/boot /mnt/gentoo/dev /mnt/gentoo/proc /mnt/gentoo cdimage ~# reboot
Tentu saja, jangan lupa untuk mengeluarkan CD bootable, jika tidak CD tersebut akan diboot lagi daripada sistem Gentoo baru anda.
Setelah anda reboot ke sistem Gentoo anda, selesaikan dengan