--- id/handbook/hb-install-config.xml 2004-09-16 17:55:28.000000000 +0300 +++ hb-install-config.xml 2006-07-17 06:06:16.000000000 +0300 @@ -1,19 +1,23 @@ - + - + + +2.19 +2006-05-27 +
Informasi Filesystem -Apakah itu fstab? +Apakah fstab itu?

Di Linux, semua partisi-partisi yang digunakan di sistem harus terdaftar di /etc/fstab. File ini berisi mountpoin-mountpoin dari semua partisi-partisi tersebut (yang dapat ditemui di struktur filesystem), @@ -75,14 +79,15 @@

 # nano -w /etc/fstab
 

Marilah kita lihat cara menulis opsi-opsi untuk partisi /boot. -Berikut ini hanyalah sebuah contoh, jadi jika arsitektur anda tidak memerlukan -partisi /boot (mis. PPC), jangan ditiru langsung. +Berikut ini hanyalah sebuah contoh, jadi jika arsitektur anda tidak +memerlukan partisi /boot (mis. mesin PPC Apple), +jangan ditiru langsung.

Di contoh partisi x86 default kita, /boot berada di partisi /dev/hda1, dengan ext2 sebagai filesystem. Partisi ini perlu diperiksa sewaktu proses boot, jadi kita isi dengan: @@ -93,14 +98,14 @@

Beberapa pengguna tidak ingin partisi /boot mereka di-mount secara otomatis untuk meningkatkan keamanan sistem mereka. Pengguna tersebut sebaiknya menggantikan defaults dengan noauto. -Hal ini berarti anda perlu me-mount partisi ini secara manual setiap kali anda -ingin menggunakannya. +Hal ini berarti anda perlu me-mount partisi ini secara manual setiap kali +anda ingin menggunakannya.

Sekarang, untuk meningkatkan performa, kebanyakan penggunakan mungkin ingin menambahkan opsi noatime sebagai opsi mount, yang menghasilkan sistem yang lebih kencang karena waktu akses tidak diregister @@ -126,48 +131,38 @@ Terakhir, anda sebaiknya menambahkan baris untuk /proc, tmpfs (diperlukan) dan drive CD-ROM anda (dan tentu saja, jika anda memiliki partisi atau drive lain, tambahkan juga):

-/dev/hda1   /boot     ext2    defaults,noatime  1 2
-/dev/hda2   none      swap    sw                0 0
-/dev/hda3   /         ext3    noatime           0 1
+/dev/hda1   /boot     ext2    defaults,noatime     1 2
+/dev/hda2   none      swap    sw                   0 0
+/dev/hda3   /         ext3    noatime              0 1
 
-none        /proc     proc    defaults          0 0
-none        /dev/shm  tmpfs   defaults          0 0
+none        /proc     proc    defaults             0 0
+none        /dev/shm  tmpfs   nodev,nosuid,noexec  0 0
 
 /dev/cdroms/cdrom0    /mnt/cdrom    auto      noauto,user    0 0
 

Opsi auto membuat mount menebak filesystem (direkomendasikan untuk media yang dapat dipindah-pindah karena mereka dapat dibuat menggunakan -berbagai filesystem) dan opsi user membiarkan user non-root me-mount -CD. +berbagai filesystem) dan opsi user membiarkan user non-root me-mount CD.

Sekarang, gunakan contoh di atas untuk menciptakan file /etc/fstab anda. Jika anda adalah pengguna SPARC, anda sebaiknya menambahkan baris berikut ke file /etc/fstab anda juga:

 none        /proc/openprom  openpromfs    defaults      0 0
 

-Jika anda memerlukan usbfs, tambahkan baris berikut ke -/etc/fstab: -

- -
-none        /proc/bus/usb   usbfs         defaults      0 0
-
- -

Periksa kembali file /etc/fstab anda, simpan dan keluarlah untuk melanjutkan ke bagian selanjutnya.

@@ -190,189 +185,184 @@

Kita akan menggunakan nama tersebut di contoh berikutnya. Pertama, kita akan mengeset hostname:

-# echo tux > /etc/hostname
+# nano -w /etc/conf.d/hostname
+
+(Set variabel HOSTNAME hostname anda)
+HOSTNAME="tux"
 

Kedua, kita set nama domain:

-# echo homenetwork > /etc/dnsdomainname
+# nano -w /etc/conf.d/domainname
+
+(Set variabel DNSDOMAIN ke domain name anda)
+DNSDOMAIN="homenetwork"
 

Jika anda memiliki sebuah domain NIS (jika anda tidak mengetahui apa artinya, berarti anda tidak punya), anda perlu mendefenisikannya juga:

-# echo nis.homenetwork > /etc/nisdomainname
-
+# nano -w /etc/conf.d/domainname -

-Sekarang tambahkan skrip domainname ke runlevel default: -

- -
-# rc-update add domainname default
+(Set variabel NISDOMAIN NIS domain name anda)
+NISDOMAIN="my-nisdomain"
 
Mengkonfigurasi Jaringan Anda

Sebelum anda merasa "Hey, kita telah melakukannya", anda seharusnya ingat -bahwa jaringan yang kita set up di awal proses instalasi Gentoo ditujukan untuk -instalasi. Sekarang, anda akan mengkonfigurasi jaringan untuk sistem Gentoo -anda secara permanen. +bahwa jaringan yang kita set up di awal proses instalasi Gentoo ditujukan +untuk instalasi. Sekarang, anda akan mengkonfigurasi jaringan untuk sistem +Gentoo anda secara permanen.

+ +Penjelasan lebih rinci tentang jaringan, termasuk topi-topic lanjutan seperti +bonding, bridging, 802.1Q VLANs atau jaringan nirkabel (wireless) terdapat di +seksi Konfigurasi Jaringan Gentoo. + +

Seluruh informasi jaringan dikumpulkan di file /etc/conf.d/net. File tersebut menggunakan sintaks yang mudah tapi tidak mudah dimengerti jika anda tidak tahu cara men-setup jaringan secara manual. Tidak usah takut, -kami akan menjelaskan semuanya :-) +kami akan menjelaskan semuanya. Contoh-contoh yang diberi komentar untuk +berbagai macam konfigurasi terdapat di /etc/conf.d/net.example.

-Pertama, bukalah file /etc/conf.d/net menggunakan editor -favorit anda (nano di contoh ini): +DHCP digunakan secara default dan tidak memerlukan konfigurasi lanjutan. +

+ +

+Jika anda perlu mengkonfigurasi jaringan anda karena harus menggunakan opsi +khusus DHCP tau karena anda tidak menggunakan DHCP sama sekali, bukalah file +/etc/conf.d/net menggunakan editor favorit anda +(nano di contoh ini):

 # nano -w /etc/conf.d/net
 

-Variabel pertama yang akan anda temui adalah iface_eth0. Variabel -tersebut menggunakan sintaks berikut: +Anda akan melihat file berikut ini:

-
-iface_eth0="<alamat ip anda> broadcast <alamat broadcast anda> netmask <netmask anda>"
+
+  # This blank configuration will automatically use DHCP for any net.*
+  # scripts in /etc/init.d.  To create a more complete configuration,
+  # please review /etc/conf.d/net.example and save your configuration
+  # in /etc/conf.d/net (this file :]!).
 

-Jika anda menggunakan DHCP (mendapatkan IP secara otomatis), anda seharusnya -hanya perlu mengeset iface_eth0 menjadi dhcp. Jika anda -menggunakan rp-pppoe (mis. untuk ADSL), setlah menjadi up. Jika anda -perlu men-setup jaringan anda secara manual dan anda tidak begitu kenal -dengan istilah-istilah di atas, bacalah bagian Mengerti Terminologi Jaringan -jika anda belum membacanya. +Untuk memasukkan IP address, netmask dan gateway, anda perlu mengeset +config_eth0 dan routes_eth0:

+
+  config_eth0=( "192.168.0.2 netmask 255.255.255.0 brd 192.168.0.255" )
+  routes_eth0=( "default gw 192.168.0.1" )
+
+

-Jadi, mari kita berikan tiga contoh; yang pertama menggunakan DHCP, yang ke -dua menggunakan IP statis (192.168.0.2) dengan netmask 255.255.255.0, -alamat broadcast 192.168.0.255 dan gateway 192.168.0.1, sedangkan yang ke -tiga hanya mengaktifkan perangkat untuk penggunaan rp-pppoe: +Untuk menggunakan DHCP dan opsi khusus DHCP, masukkan config_eth0 dan +dhcp_eth0:

-
-(Untuk DHCP)
-iface_eth0="dhcp"
-# Beberapa admin jaringan memerlukan anda menggunakan
-# hostname dan domainname yang disediakan oleh server DHCP
-# Dalam kasus ini, tambahkan baris berikut agar dhcpcd menggunakannya
-# Opsi tersebut akan menimpa defenisi hostname dan domainname anda.
-dhcpcd_eth0="-HD"
-# Jika anda berencana menggunakan NTP agar jam sistem anda tersinkronisasi, gunakan
-# opsi -N untuk mencegah dhcpcd menimpa file /etc/ntp.conf anda
-dhcpcd_eth0="-N"
-
-(Untuk IP statis)
-iface_eth0="192.168.0.2 broadcast 192.168.0.255 netmask 255.255.255.0"
-gateway="eth0/192.168.0.1"
-
-(Untuk rp-pppoe)
-iface_eth0="up"
+
+  config_eth0=( "dhcp" )
+  dhcp_eth0="nodns nontp nonis"
 

-Jika anda memiliki beberapa perangkat jaringan, buatlah variabel -iface_eth tambahan, seperti iface_eth1, iface_eth2, dll. -Variabel gateway seharusnya tidak ditambahkan karena anda hanya dapat -menggunakan satu gateway per komputer. +Silahkan baca /etc/conf.d/net.example untuk mendapatkan daftar +opsi yang tersedia

-Sekarang simpanlah konfigurasi tersebut dan keluar untuk melanjutkan. +Jika anda memiliki beberapa interface jaringan, ulangi langkah-langkah di atas +untuk config_eth1, config_eth2, dll. +

+ +

+Sekarang simpan konfigurasi tadi kemudian keluar.

-Menghidupkan Jaringan Pada Saat Boot Secara Otomatis +Menjalankan Networking Otomatis ketika Boot

-Untuk mengaktifkan jaringan anda pada saat boot, anda perlu menambahkannya -ke runlevel default. Jika anda memiliki perangkat PCMCIA, anda seharusnya -melewati bagian ini karena perangkat PCMCIA diaktifkan oleh skrip init PCMCIA. +Agar interface network anda diaktifkan ketika boot, anda perlu menambahkannya +ke runlevel default. Jika anda memiliki interface PCMCIA anda harus melangkahi +bagian ini karena interface PCMCIA akan dijalankan oleh skrip init PCMCIA.

 # rc-update add net.eth0 default
 

-Jika anda memiliki beberapa perangkat jaringan, anda perlu membuat skrip -init net.eth1, net.eth2, dll. yang diperlukan. -Anda dapat menggunakan perintah ln untuk melakukannya: +Jika anda memiliki beberapa interface network, anda perlu menciptakan +skrip init net.eth1, net.eth2 dll, yang sesuai. +Anda dapat menggunakan ln untuk melakukan ini:

-
+
 # cd /etc/init.d
 # ln -s net.eth0 net.eth1
 # rc-update add net.eth1 default
 
-Menuliskan Informasi Jaringan +Menulis Informasi Jaringan

Sekarang anda perlu menginformasikan Linux tentang jaringan anda. Ini didefenisikan di file /etc/hosts dan membantu dalam resolusi hostname ke alamat IP dari host yang tidak dapat diresolusi oleh nameserver -anda. Sebagai contoh, jika jaringan internal anda memiliki tiga PC bernama -jenny (192.168.0.5), benny (192.168.0.6) dan tux -(192.168.0.7 - sistem ini), anda akan mengisi file /etc/hosts -dengan: +anda. Anda perlu mencantumkan sistem anda. Anda juga mungkin ingin +mencantumkan sistem lain yang ada di jaringan anda jika anda ingin mensetup +sistem DNS internal anda.

 # nano -w /etc/hosts
 
-
-127.0.0.1     localhost
+
+(Baris ini mencantukan sistem yang sekarang)
+127.0.0.1     tux.homenetwork tux localhost
+
+(Cantumkan sistem-sistem lain yang ada di jaringan anda,
+semuanya harus memiliki IP tetap (static) untuk dicantumkan dengan cara
+seperti ini.)
 192.168.0.5   jenny.homenetwork jenny
 192.168.0.6   benny.homenetwork benny
-192.168.0.7   tux.homenetwork tux
-
- -

-Jika sistem anda adalah satu-satunya sistem (atau jika nameserver menangani -semua resolusi nama), sebuah baris tunggal telah cukup. Misalnya, jika anda -ingin menamai sistem anda tux.homenetwork: -

- -
-127.0.0.1     tux.homenetwork tux localhost
 

Simpan dan keluarlah dari editor untuk melanjutkan

@@ -427,14 +417,14 @@
 # passwd
 

-Jika anda ingin root dapat login melalui konsol serial, tambahkan tts/0 -ke /etc/securetty: +Jika anda ingin root dapat login melalui konsol serial, tambahkan +tts/0 ke /etc/securetty:

 # echo "tts/0" >> /etc/securetty
 
@@ -452,35 +442,107 @@
 # nano -w /etc/rc.conf
 

+Setelah anda selesai mengkonfigurasi /etc/rc.conf, simpanlah +kemudian keluar. +

+ +

Seperti yang dapat anda lihat, file ini berisi banyak komentar-komentar yang -membantu anda dalam men-setup variabel-variabel konfigurasi penting. -Perhatikan dengan baik setting KEYMAP: jika anda memilih KEYMAP +membantu anda dalam men-setup variabel-variabel konfigurasi penting. Anda +dapat mengkonfigurasi sistem anda untuk menggunakan unicode dan memilih editor +default dan display manager (seperti gdm atau kdm). +

+ +

+Gentoo menggunakan /etc/conf.d/keymaps untuk menangani konfigurasi +keyboard. Editlah file ini untuk mengkonfigurasi keyboard anda. +

+ +
+# nano -w /etc/conf.d/keymaps
+
+ +

+Perhatikan dengan baik variable KEYMAP: jika anda memilih KEYMAP yang salah, anda akan mendapatkan tampilan yang aneh sewaktu anda mengetik di keyboard anda.

Pengguna sistem SPARC berbasis USB dan clone SPARC mungkin -perlu memilih sebuah keymap i386 (mis. "us") daripada "sunkeymap". +perlu memilih sebuah keymap i386 (mis. "us") daripada "sunkeymap". PPC +menggunakan keymap x86 pada kebanyakan sistem. Pengguna yang ingin menggunakan +keymap ADB ketika boot harus mengaktifkan pengiriman keycode ADB pada kernelnya +dan harus mengeset sebuah keymap mac/ppc di /etc/conf.d/keymaps. + + +

+Setelah anda selesai mengkonfigurasi /etc/conf.d/keymaps, +simpanlah kemudian keluar. +

+ +

+Gentoo menggunakan /etc/conf.d/clock untuk mengatur opsi jam +(clock). Editlah file ini menurut kebutuhan anda. +

+ +
+# nano -w /etc/conf.d/clock
+
+ +

+Jika jam hardware anda tidak menggunakan UTC, anda perlu menambahkan +CLOCK="local" di file ini. Jika tidak, anda akan melihat jam yang tidak +stabil. Lebih lanjut lagi, Windows menganggap jam hardware anda menggunakan +waktu lokal, jadi jika anda ingin dualboot, anda harus menyesuaikan variable +ini, jika tidak, jam anda akan menggila. +

+ +

+Setelah anda selesai mengkonfigurasi /etc/conf.d/clock, simpanlah +kemudian keluar. +

+ +

+Jika anda tidak sedang menginstall Gentoo di hardware IBM PPC64, lanjutkan ke +Menginstal Alat-alat Sistem Yang Diperlukan. +

+ + + + +Mengkonfigurasi Konsol + + + +Seksi ini diperuntukkan bagi platform hardware IBM PPC64. + +

+Jika anda sedang menjalankan Gentoo di perangkat IBM PPC64 dan menggunakan +sebuah konsol virtual, anda harus menghapus beberapa baris komentar di +/etc/inittab agar virtual konsol bisa mengeluarkan prompt login. +

+
+hvc0:12345:respawn:/sbin/agetty -L 9600 hvc0
+hvsi:12345:respawn:/sbin/agetty -L 19200 hvsi0
+
+

-PPC menggunakan keymap x86 di kebanyakan sistem. Pengguna yang ingin -dapat menggunakan keymap ADB pada saat boot harus mengaktifkan pengiriman -keycode ADB di kernel mereka dan harus memilih keymap mac/ppc di -rc.conf. +Anda juga harus menggunakan waktu ini untuk memeriksa apakah konsol yang benar +telah tercantum di /etc/securetty.

-Setelah anda selesai mengkonfigurasi file /etc/rc.conf, simpan dan -keluar, lalu lanjutkan ke Menginstal -Utilitas-utilitas Sistem yang Diperlukan. +Sekarang anda bisa berlanjut ke Menginstal +Tool Sistem Yang Diperlukan.